Saat ini terdapat lebih dari 400.000 WNI yang bekerja, belajar dan tinggal di Taiwan. Mereka mendapat perlindungan yang sangat baik dan menikmati jaminan sosial dan pelayanan kesehatan yang sama seperti warga negara Taiwan. Jika keamanan Taiwan terancam maka akan berdampak juga pada keamanan warga negara Indonesia (WNI) di Taiwan
Terlebih lagi upaya ekspansi China tidak hanya terbatas pada Taiwan. China mengirimkan milisi maritim dan kapal penangkap ikan bersenjata ke Laut China Timur dan Laut China Selatan, dan menggunakan aktivitas operasi zona abu-abu untuk melakukan ekspansi.
China baru-baru ini merilis Peta Standar China Edisi 2023, dan peta tersebut mencakup wilayah yang masih menjadi sengketa dengan negara tetangga dan dengan keras menegaskan klaim wilayahnya.
China juga telah menandatangani perjanjian keamanan dengan Kepulauan Solomon di Samudera Pasifik Selatan dan mengambil pelabuhan di teluk Benggala dan tempat lain di Samudera Hindia untuk penggunaan militer di masa depan. Tindakan-tindakan ini telah menimbulkan kekhawatiran bahwa perdamaian akan menjadi semakin sulit dipertahankan.
“Bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas selat Taiwan adalah demi kepentingan terbaik semua pihak,” terangnya, dikutip dari siaran pers yang diterima Okezone.
Seperti diketahui, sekitar separuh dari lalu lintas kapal kontainer di seluruh dunia melintasi selat Taiwan setiap hari. Taiwan memproduksi sebagian besar semikonduktor yang dibutuhkan dunia dan memainkan peran penting dalam rantai pasokan global. Setiap konflik yang terjadi di selat Taiwan akan menimbulkan dampak bagi perekonomian global.