Ketika NU Menolak Bung Karno Dukung Pembubaran HMI, Mencium Adanya Provokasi PKI

Solichan Arif, Jurnalis
Jum'at 15 September 2023 05:03 WIB
Bung Karno (Foto: Ist)
Share :

KEDIRI - Partai Komunis Indonesia (PKI) menjadi salah satu partai dengan kekuatan terbesar di Tanah Air. Kala itu, ada lima partai besar, yakni PNI, Masyumi, NU, PKI dan PSI. Pertarungan politik untuk saling menjatuhkan antara elit partai sangat sengit.

Bahkan, setelah Pemilu 1955 di mana Masyumi dan PSI dibekukan pemerintahan Soekarno atau Bung Karno karena dianggap terlibat pemberontakan PRRI/Permesta, suhu politik nasional semakin memanas. PKI terus menggilas orang-orang eks Masyumi.

Orang-orang eks Masyumi diendus PKI masih bergiat di GPII (kelompok pemuda), PII (Pelajar), HMI (Mahasiswa), W.Islam (Perempuan), GTII (Petani), Gasbindo (Buruh) dan HSBI (Seni Budaya).

PKI awalnya mencoba membenturkan eks Masyumi dengan NU yang saat itu tinggal satu-satunya parpol terkuat dari kelompok Islam. PKI berusaha merusak ukhuwah Islamiyah antara NU dengan Masyumi.

PKI menganggap orang-orang eks Masyumi masih terus bergerap di organisasi-organisasi sayapnya, salah satunya HMI (Himpunan Mahasiswa Islam). PKI pun meminta Bung Karno membubarkan HMI yang merupakan afiliasi Masyumi di lingkungan kampus.

Harapannya Bung Karno akan meminta dukungan NU dalam mengambil langkah pembubaran itu. Sebab, dalam waktu yang belum lama, yakni 10 Oktober 1963, HMI Yogyakarta dan Jakarta telah menyerang NU, PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) dan Menteri Agama Saifuddin Zuhri.

Saat itu, Bung Karno memang meminta dukungan NU. Namun, jawaban yang didapat dari NU justru telah mengejutkan Soekarno. Meski, Masyumi merupakan rival politik dan HMI pernah mensabotnya, NU tidak ingin melakukan tindakan balas dendam.

“NU tidak ingin HMI ikut dibubarkan, karena tidak terlibat pemberontakan PRRI. Oleh karena itu, NU menolak permintaan Bung Karno dan dengan gigih membela HMI karena NU tahu apa yang dilakukan Bung Karno merupakan provokasi PKI untuk mempreteli satu-persatu kekuatan Islam,” demikian dikutip dari buku Benturan NU PKI 1948-1965 (2013).

Penolakan NU terhadap upaya pembubaran HMI diperlihatkan blak-blakan. Bahkan, Menteri Agama Kiai Saifuddin Zuhri berdebat keras dengan Bung Karno dan mengancam mengundurkan diri sebagai menteri jika Soekarno memaksakan membubarkan HMI.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya