Komentator Kaukasus Selatan Laurence Broers mengatakan pada Selasa (19/9/2023) bahwa populasi Armenia di Karabakh telah dilemahkan oleh blokade dan operasi Azerbaijan telah diluncurkan “tampaknya untuk merebut kembali Karabakh yang berpenduduk Armenia secara keseluruhan”.
Nikol Pashinyan baru-baru ini mengatakan bahwa Rusia “secara spontan meninggalkan wilayah tersebut”. Sementara itu Azerbaijan mendapat dukungan kuat dari sekutunya Turki.
Hikmet Hajiyev, penasihat khusus Presiden Azerbaijan Aliyev, meminta pemerintahan separatis etnis-Armenia untuk “membubarkan diri”.
“Azerbaijan selalu mengatakan kami siap memberikan hak dan keamanan bagi warga Armenia Karabakh berdasarkan konstitusi,” katanya kepada BBC News.
Azerbaijan membantah menambah jumlah pasukan di wilayah tersebut. Pada Senin (18/9/2023), mereka mengizinkan bantuan dari Komite Internasional Palang Merah ke Karabakh melalui dua jalan, satu melalui Koridor Lachin dari Armenia dan yang lainnya melalui jalan Aghdam di Azerbaijan.
Sebelum serangan pada Selasa (19/9/2023) dimulai, ada harapan bahwa ketegangan akan mereda.
Kementerian Pertahanan Azerbaijan merilis gambar sebuah kendaraan yang dikatakan dihancurkan oleh ranjau darat, namun pejabat etnis Armenia mengatakan militer Azerbaijan-lah yang melanggar gencatan senjata.
(Susi Susanti)