“Bisa jadi itu adalah Homo sapiens dan kita belum menemukan fosil dari zaman tersebut,” kata Prof Duller.
“Tetapi bisa jadi spesies yang berbeda – Homo erectus atau Homo naledi – ada sejumlah spesies hominid yang ada pada saat itu di Afrika bagian selatan,” lanjutnya.
Diangkut ke Inggris untuk dianalisis dan dilestarikan, artefak kayu tersebut disimpan dalam tangki yang meniru genangan air yang mengawetkannya dengan sangat indah selama setengah juta tahun terakhir. Namun mereka akan segera kembali ke Zambia untuk dipajang.
Sementara itu, anggota tim Perrice Nkombwe, dari Livingstone Museum, di Zambia, mengaku kagum saat mengetahui bahwa pengerjaan kayu adalah tradisi yang mengakar.
"Saya sadar bahwa kami telah menemukan sesuatu yang luar biasa,” terangnya.
“Dengan penemuan ini, kami berharap dapat memperkaya koleksi kami dan menggunakan temuan ini untuk menginformasikan interpretasi tradisi pengerjaan kayu di Zambia,” ujarnya.
Dia menambahkan dengan melanjutkan pekerjaan di lokasi Air Terjun Kalambo, hal ini memiliki potensi untuk memperdalam pengetahuan kita tentang teknik pengerjaan kayu kuno, pengerjaan, dan interaksi manusia dengan lingkungan.
(Susi Susanti)