Ketika ditanya apakah Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi membenarkan atau membantah tuduhan tersebut, Trudeau mengatakan dia telah melakukan percakapan langsung dan jujur dengan Modi dan menyampaikan kekhawatirannya dengan tegas.
Seperti diketahui, Trudeau mengunjungi India awal bulan ini untuk menghadiri KTT G20 di mana ia mengadakan pertemuan yang menegangkan dengan Modi.
India kemudian mengeluarkan pernyataan tajam yang mengatakan bahwa mereka memiliki "keprihatinan yang kuat terhadap berlanjutnya aktivitas elemen ekstremis anti-India di Kanada" yang dituduh "mendorong pemisahan diri dan menghasut kekerasan terhadap diplomat India".
Trudeau mengatakan Kanada akan selalu membela “kebebasan berekspresi” sambil bertindak melawan kebencian.
Beberapa jam sebelum Trudeau berbicara kepada pers pada Kamis (21/9/2023), Arindam Bagchi, juru bicara Kementerian Luar Negeri India, mengatakan kepada wartawan bahwa India telah menjelaskan bahwa mereka bersedia untuk melihat informasi spesifik apa pun yang diberikan kepada Kanada. Namun sejauh ini Kanada belum menerima informasi spesifik seperti itu.
Inggris, Australia dan Amerika telah menyatakan keprihatinan atas tuduhan Kanada.
Pada Kamis (21/9/2023), Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS), Jake Sullivan, mengatakan bahwa AS sedang berkonsultasi erat dengan rekan-rekannya di Kanada dan juga telah berhubungan dengan pemerintah India.
"Saya dengan tegas menolak anggapan bahwa ada perselisihan antara AS dan Kanada. Kami sangat prihatin dengan tuduhan tersebut, dan kami ingin penyelidikan ini dilanjutkan dan pelakunya dimintai pertanggungjawaban," katanya.
(Susi Susanti)