Saat ini, pemerintah Armenia bekerja sama dengan mitranya untuk mengembangkan mekanisme internasional yang akan melindungi hak-hak masyarakat di Nagorno-Karabakh.
“Namun jika upaya ini gagal, Armenia akan menerima saudara dan saudarinya dengan segala perhatian,” ujarnya, dikutip BBC.
“Tetapi hal ini tidak hanya akan gagal mengatasi permasalahan yang ada, namun akan semakin memperburuk permasalahan tersebut,” lanjutnya.
“Jika warga Armenia di Nagorno-Karabakh tidak diberikan kondisi nyata untuk tinggal di rumah mereka dan jika tidak ada mekanisme perlindungan praktis dari pembersihan etnis yang diciptakan, kemungkinan besar warga Armenia di Nagorno-Karabakh akan melihat kepergian mereka dari tanah air karena masalah keselamatan,” tambahnya.
Komentar Pashinyan muncul ketika kelompok warga sipil pertama tiba di Armenia dari Nagorno-Karabakh.
Menurut Radio Publik Armenia, sekelompok orang yang terdiri dari sekitar 30-40 orang, sebagian besar perempuan, anak-anak dan orang lanjut usia, sedang didaftarkan di kantor kemanusiaan.
Seorang pejabat lokal di wilayah yang disengketakan mengatakan bahwa sebagian besar penduduk Armenia di Nagorno-Karabakh akan berangkat ke Armenia.