ARMENIA - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mendesak Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev untuk memberikan perlindungan tanpa syarat dan kebebasan bergerak bagi warga sipil, dan menyerukan akses kemanusiaan tanpa hambatan ke Nagorno-Karabakh.
Hal ini diungkapkan Blinken pada Selasa (26/9/2023) menyusul gelombang pertama pengungsi atau sekitar 30.000 etnis Armenia yang telah meninggalkan Nagorno-Karabakh.
Imbauan senada juga dilontarkan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres. Dia juga menyerukan kedua belah pihak untuk menghormati hak asasi manusia.
Sejauh ini, hanya satu kali pengiriman bantuan sebanyak 70 ton makanan yang diizinkan dilakukan sejak kelompok separatis menerima gencatan senjata dan setuju untuk melucuti senjata. Azerbaijan mengumumkan bahwa konvoi bantuan lainnya, dengan 40 ton tepung dan produk-produk kebersihan yang sangat dibutuhkan, sedang dalam perjalanan menuju daerah kantong tersebut.
Dikutip BBC, para pemimpin etnis Armenia mengatakan ribuan orang tidak memiliki makanan atau tempat tinggal dan tidur di ruang bawah tanah, gedung sekolah atau di luar.
Kementerian Kesehatan Armenia mengatakan pihaknya mengirim helikopter untuk mengevakuasi pasien dari rumah sakit yang kewalahan di wilayah tersebut. Azerbaijan juga menyatakan telah mengirimkan pasokan medis.