PIERRE Andreas Tendean, gugur setelah menjadi perisai bagi Jenderal AH Nasution setelah dirinya ditangkap Pasukan Cakrabirawa.
Dilansir dari buku Ensiklopedia Pahlawan Nasional serta buku Piere Tendean Sang Patriot, Kisah Seorang Pahlawan Revolusi, dapat dilihat bahwa Perwira pertama TNI AD ini pernah melakukan aksi infiltrasi atau penyusupan ke negeri Jiran Malaysia.
Pria kelahiran 21 Februari 1939 di Jakarta itu diketahui sejak kecil memiliki sifat-sifat yang menyenangkan yakni rendah hati, suka bergaul dan suka menolong. Karena itu ketika masih duduk dibangku Sekolah Dasar, Sekolah Menengah maupun ketika menjadi Taruna Akademi Teknik Angkatan Darat (ATEKAD), pria berparas tampan itu selalu banyak mempunyai teman dan disayangi oleh guru, pimpinan sekolah dan instrukturnya.
Selesai mengikuti pendidikan di Akademi Militer Jurusan Teknik tahun 1962, Tendean menjabat Komandan Peleton Batalyon Zeni Tempur 2 Komando Daerah Militer II/Bukit Barisan di Medan. Dia ikut bertugas menyusup ke daerah Malaysia dalam operasi Dwikora.
Ketika di Malaysia, mereka tidak mendapat fasilitas mewah. Kadang hanya dengan bekal tenda, mereka melakukan tugas yang penuh risiko untuk ibu pertiwi.
Dalam masa tugas setahun, Pierre berhasil menyusup ke daratan Malaysia sebanyak tiga kali. Pertama kali ia jadi mata-mata dengan menyamar sebagai turis dan berbelanja di toko-toko membeli berbagai barang seperti raket Dunlop, jam tangan, rokok merk Commodore untuk ayahnya, hingga pakaian maupun aksesori impor untuk saudara-saudara perempuan dan ibunya.