Seketika sang jenderal pun curiga. Ia lalu menyuruh istri dan anak-anaknya untuk pindah dari kamar masing-masing ke tempat aman.
“Kamu harus segera pindah kamar dan bangunkan anak-anak, karena mereka akan membunuh saya. Pindahlah ke kamar depan beserta anak-anak,” ucap MT Harjono.
Itu merupakan kalimat terakhir yang diucapkan sang jenderal kepada istrinya.
Tak lama setelah Mariatni memindahkan anak-anaknya, terdengar bunyi rentetan senjata yang ternyata, menembus tubuh MT Harjono. Tubuhnya diseret keluar rumah, dilempar ke dalam truk.
Keluarga tak tahu lagi jasadnya dibawa entah ke mana.
Mariatni segera berusaha cari kontak dengan kerabat yang sialnya, kabel telefon rumah sudah diputus.
Dia pun bertolak ke rumah asisten intel Menpangad, Mayjen TNI Siswondo Parman dan kemudian ke rumah Menpangad Letjen Ahmad Yani. Yang ditemukannya ternyata tak jauh berbeda dengan yang dialami suaminya.
(Erha Aprili Ramadhoni)