GAZA – Jumlah korban jiwa akibat serangan Israel di Jalur Gaza dan Tepi Barat meningkat menjadi 2.383 warga Palestina tewas dan 10.814 luka-luka pada Minggu, (15/10/2023) pagi, menurut sumber kementerian kesehatan Palestina.
Di Gaza, jumlah korban tewas meningkat menjadi 2.329 warga Palestina tewas dan 9.714 luka-luka, sementara di Tepi Barat, tercatat 54 orang tewas dan 1.100 luka-luka sejak konflik antara Hamas dan Israel dimulai pada 7 Oktober.
Ribuan warga Palestina melarikan diri dari bagian utara Jalur Gaza pada Sabtu, (14/102/2023) sementara Israel menggempur daerah tersebut dengan lebih banyak serangan udara dan mempersiapkan serangan darat besar-besaran.
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mengatakan warga Palestina akan “tetap tinggal di tanah kami” bahkan ketika satu juta warga Gaza dilaporkan meninggalkan rumah mereka sejak Israel memulai pemboman.
Serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober telah membawa wilayah tersebut ke dalam krisis baru ketika para pemimpin Israel yang marah bersiap untuk merespons dengan kekuatan yang menghancurkan.
“Tentara dan batalyon IDF (Pasukan Pertahanan Israel) dikerahkan di seluruh negeri dan meningkatkan kesiapan operasional untuk tahap perang selanjutnya, dengan penekanan pada operasi darat yang signifikan,” kata militer dalam sebuah pernyataan sebagaimana dilansir Reuters.
Militer menambahkan bahwa serangan tersebut akan mencakup serangan udara, laut dan darat serta mencakup “arena pertempuran yang diperluas,” tanpa menjelaskan lebih lanjut.