ISRAEL - Militer Israel mengatakan pihaknya menyerang ratusan lokasi di Gaza selama 24 jam terakhir, menargetkan “infrastruktur Hamas'.
Israel mengatakan lokasi peluncuran rudal anti-tank, terowongan, dan markas besarnya telah dihancurkan karena kampanye udara Hamas tidak menunjukkan tanda-tanda akan berakhir.
Kondisi Gaza diketahui masih dikepung, dan Israel memblokir pasokan air, listrik, dan bahan bakar lintas batas.
Namun Amerika Serikat (AS) dan Mesir mengatakan truk-truk yang memberikan bantuan harus mulai menyeberang dari Mesir ke Gaza pada Jumat (20/10/2023).
Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak telah tiba di Israel, sehari setelah Presiden AS Joe Biden berkunjung
Kunjungan Biden dibayangi oleh ledakan di sebuah rumah sakit di Gaza, yang menurut pejabat setempat menewaskan 471 orang.
Pihak berwenang setempat mengatakan serangan udara Israel adalah penyebabnya. Namun Israel menegaskan ledakan itu disebabkan oleh roket yang salah sasaran dari Gaza.
Sementara itu, AS pada Rabu, (18/10/2023) memveto resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyerukan penghentian kemanusiaan dalam konflik antara Israel dan militan Hamas Palestina untuk memungkinkan akses bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Pemungutan suara mengenai rancangan resolusi yang dirancang oleh Brasil ini sempat tertunda dua kali dalam beberapa hari terakhir ketika Amerika Serikat mencoba menjadi perantara akses bantuan ke Gaza. Dua belas anggota memberikan suara mendukung rancangan teks tersebut pada Rabu, sementara Rusia dan Inggris abstain.
“Kami sedang melakukan kerja keras diplomasi,” kata Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, kepada dewan beranggotakan 15 orang setelah pemungutan suara, dikutip Reuters.
“Kami yakin kita perlu membiarkan diplomasi itu berjalan,” lanjutnya.
"Ya, resolusi itu penting. Dan ya, dewan ini harus bersuara. Namun tindakan yang kita ambil harus didasarkan pada fakta di lapangan dan mendukung upaya diplomasi langsung. Hal ini dapat menyelamatkan nyawa. Dewan perlu melakukan hal ini dengan benar," tambahnya.
(Susi Susanti)