Suka mengatakan semua kepala desa merasa takut dan terpaksa melakukan pengadaan, lantaran Ketua Forkomdeslu Buleleng saat itu, Made Suteja tiba-tiba tersandung kasus hukum.
Made Suteja saat itu merupakan tokoh yang vokal dalam menolak pengadaan buku yang dipaksakan oleh Fahrur. Kepala desa yang memesan buku kemudian diperkenalkan oleh rekanan hingga buku-buku tersebut dikirimkan ke kantor desa mereka.
(Qur'anul Hidayat)