JAKARTA - Menara Saidah terkenal angker. Tak jarang terdengar cerita seram dari warga yang beraktivitas di sekitar gedung yang kini tak berpenghuni tersebut.
Lantas, digunakan untuk apa Menara Saidah ini dulunya, sebelum kosong dan terkenal angker?
BACA JUGA:
Menara yang berlokasi di Jalan MT Haryono, Jakarta Selatan, ini dibangun pada tahun 1995 hingga 1997 oleh kontraktor PT Hutama Karya dan gedung ini dimiliki oleh PT Mustika Ratu.
Gedung ini dilelang dan dimenangkan oleh keluarga Saidah untuk diberikan kepada Fajri Setiawan selaku anak kelima dari Nyonya Saidah. Setelah dilelang gedung Saidah mengalami renovasi besar, dari yang sebelumnya memiliki 18 lantai kemudian berubah menjadi 28 lantai.
BACA JUGA:
Gedung ini pernah disewakan menjadi tempat bisnis atau perkantoran. Sejumlah perusahaan-perusahaan di Indonesia pun pernah berkantor di sini.
Selain itu, tak jaran juga gedung ini menjadi tempat acara-acara tertentu sesuai kebutuhan penyewanya. Namun, pada 2007, Menara Saidah mulai tinggalkan para penghuninya sampai tak bersisa.
Penyebabnya adalah konstruksi bangunannya yang tidak stabil. Menara Saidah memang terlihat miring. Sebagai pertimbangan, kondisi tersebut dianggap membahayakan keselamatan penghuni gedung jika sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak diinginkan.
Setelahnya, pengelolaan Menara Saidah menjadi tidak jelas. Sehingga gedung tidak terawat dan menjadi mirip seperti bangunan terbengkalai yang angker. Selain itu, ada juga anggapan bahwa penyebab ditutupnya Menara Saidah karena masalah internal manajemen.
BACA JUGA:
Setelah tak berpenghuni, muncul kisah horor dari Menara Saidah. Warganet pun sempat dihebohkan dengan gedung Saidah yang menyala merah yang terekam oleh seseorang dan diunggah oleh akun @love_jkt.
(Nanda Aria)