Kisah Presiden Rusia Dipaksa Soekarno Temukan Makam Imam Bukhari

Serli Utari Dewi, Jurnalis
Rabu 01 November 2023 16:31 WIB
Kisah Presiden Rusia dipaksa Soekarno temukan makam Imam Bukhari (Foto: Wikipedia)
Share :

RUSIA - Nikita Sergeyevich Khrushchev lahir pada1894 di sebuah desa di Rusia barat. Ia bekerja sebagai pekerja logam selama masa mudanya, dan menjadi komisaris politik selama Perang Saudara Rusia.

Di bawah bimbingan Lazar Kaganovich, ia berhasil menaiki hirarki Soviet. Ia mendukung pembersihan yang dilakukan Joseph Stalin dan menyetujui ribuan penangkapan. Pada 1938, Stalin mengirimnya untuk memerintah Uni Soviet Ukraina, dan dia melanjutkan pembersihan di sana.

Selama apa yang dikenal di Uni Soviet sebagai Perang Patriotik Raya, Khrushchev kembali menjadi komisaris, ia sebagai perantara antara Stalin dan para jendralnya. Khrushchev hadir dalam pertahanan Stalingrad, sebuah fakta yang sangat ia banggakan sepanjang hidupnya. Setelah perang, ia kembali ke Ukraina sebelum dipanggil kembali ke Moskow sebagai salah satu penasihat dekat Stalin, dikutip dari Wikipedia.

Khrushchev menerima dukungan kuat selama tahun 1950-an berkat kemenangan-kemenangan besar seperti Krisis Suez, peluncuran Sputnik, Krisis Suriah pada 1957, dan insiden U-2 pada 1960. Namun, pada awal 1960-an, popularitas Khrushchev terkikis oleh kelemahan dalam kebijakannya, serta penanganannya terhadap Krisis Rudal Kuba. Hal ini membuat lawan-lawan potensialnya semakin berani, yang diam-diam meningkatkan kekuatannya dan menggulingkannya pada Oktober 1964.

Karena semakin melemahnya posisi ia saat itu, Khrushchev membutuhkan dukungan dari Indonesia untuk melawan pengaruh Amerika Serikat (AS). Khrushchev mengundang Indonesia untuk datang ke Moskow, namun Presiden Indonesia itu bersedia datang jika Khrushchev menemukan makam seorang perawi hadits Nabi Muhammad SAW, Imam Bukhari, dilansir dari Madain Project.

Khrushchev pun memerintahkan jajarannya untuk menemukan makam tersebut. Pada awalnya Khrushchev gagal memenuhi permintaan presiden Indonesia itu. Di sisi lain, Soekarno tetap berkomitmen tak akan berangkat sampai makam Imam Bukhari ditemukan.

Bagi Uni Soviet yang saat itu menganut paham komunis, tentu tidak mudah untuk menemukan makam Imam Bukhari yang telah lama terlupakan. Berbagai upaya dilakukan oleh Uni Soviet untuk menemukan makam tersebut, dengan mengumpulkan informasi dari para pemuka agama Islam yang tinggal di sekitar Samarkand.

Khrushchev berhasil menemukan keberadaan makam Imam Bukhari, meskipun kondisi makamnya tidak terawat. Kemudian ia memerintahkan pasukannya agar makam dibersihkan dan direnovasi hingga terlihat indah.

Setelah itu, Soekarno memenuhi perjanjiannya untuk mengunjungi Moskow dan menyempatkan berkunjung ke makam Imam Bukhari di Samarkand pada 12 Juni 1961.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya