KATHMANDU - Para penyintas gempa kuat yang mengguncang barat laut Nepal pada tengah malam menggambarkan guncangan tiba-tiba yang diikuti dengan robohnya rumah-rumah dan mengubur banyak keluarga. Hingga Sabtu (4/11/2023), korban tewas sudah mencapai 157 Orang.
Menurut laporan media setempat, kebanyakan dari korban tewas akibat tertimpa puing-puing ketika rumah mereka roboh akibat kuatnya guncangan gempa pada Jumat (3/11/2023). Rumah-rumah warga biasanya terbuat dari batu dan kayu.
Ketika para petugas SAR bergegas untuk memberi bantuan, operasi terhambat oleh keadaan desa-desa di pegunungan yang hanya bisa dicapai dengan berjalan kaki. Sejumlah tentara terlihat membersihkan jalan yang tertutup oleh tanah longsor yang dipicu oleh gempa bumi.
Wakil Perdana Menteri Nepal Narayan Kaji Shrestha mengatakan, Sabtu, bahwa pemerintah berusaha mengirim bantuan ke daerah-daerah yang terdampak. Tenda-tenda, makanan, dan obat-obatan diterbangkan ke daerah-daerah tersebut di mana para penduduknya kehilangan tempat tinggal dalam semalam.
"Saya sedang tidur nyenyak ketika tiba-tiba mulai terguncang hebat. Saya mencoba berlari, tetapi seluruh bangunan rumah roboh. Saya mencoba menyelamatkan diri, tetapi setengah badan saya terkubur puing-puing," kata Bimal Kumar Karki, salah satu dari orang-orang pertama yang dibawa ke rumah sakit wilayah.