Profil Arthur Balfour, PM Inggris yang Menandatangani Deklarasi Balfour

Assyifa Eka Putri, Jurnalis
Senin 06 November 2023 16:38 WIB
Arthur James Balfour. (Foto: Gov.Uk)
Share :

LONDON – Deklarasi Balfour adalah perjanjian publik yang dibuat oleh Inggris, yang menyatakan tujuannya untuk mendirikan "sebuah negara bagi bangsa Yahudi" di Palestina. Deklarasi ini secara umum dipandang sebagai salah satu pemicu utama dimulainya pembersihan etnis Palestina pada 1948 dan pembentukan negara Zionis Israel.

Pihak Inggris yang pertama kali menyerahkan perjanjian ini pada Israel adalah Arthur Balfour, yang saat itu menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Inggris. Bersama dengan Lionel Walter Rothschild dan Chaim Weizmann, ia meyakinkan Kabinet Perang untuk mengeluarkan Deklarasi Balfour.

“Zionisme, entah itu benar atau salah, baik atau buruk, berakar pada tradisi yang sudah ada sejak dulu, pada kebutuhan saat ini, pada harapan di masa depan, yang jauh lebih penting daripada keinginan 700.000 orang Arab yang sekarang mendiami tanah kuno (Palestina) itu," kata Balfour dalam sebuah memorandum 1919, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera.

Pria nama lengkap Arthur James Balfour ini dikenal sebagai seorang filsuf terkemuka sebelum memasuki dunia politik. Balfour menerbitkan beberapa buku filsafat seperti “A Defence of Philosophic Doubt”, “The Foundations of Belief”, dan “Theism and Humanism”.

Arthur Balfour kemudian menjadi pejuang politik mengikuti jejak pamannya, Robert Gascoyne-Cecil atau dikenal juga sebagai Lord Salisbury, yang saat itu menjabat sebagai Menteri Luar Negeri dalam pemerintahan Benjamin Disraeli, The Earl of Beaconsfield.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya