“Hamas juga menggunakan drone penyerang, yang mungkin menimbulkan beberapa masalah. Tentara Israel telah mengerahkan pasukan dalam jumlah besar ke Jalur Gaza utara dan memindahkan sejumlah besar kendaraan lapis baja. Hal ini, dalam perang melawan pasukan gerilya yang bersembunyi di bawah tanah, memberikan musuh banyak sasaran,” katanya.
Dia menunjukkan bahwa “saat ini, meskipun ada tekanan yang dilakukan oleh tentara Israel, tidak ada dampak signifikan yang jelas terhadap kepemimpinan dan kendali Hamas, yang masih beroperasi.”
Pada 29 Oktober, tentara pendudukan Israel memulai agresi darat di Gaza, dan sejak itu 29 tentara tewas dan sedikitnya 260 lainnya terluka, menurut angka Israel.
Selama sebulan, tentara Israel telah melancarkan agresi dahsyat terhadap Gaza, menewaskan 9.770 warga Palestina, termasuk 4.800 anak-anak dan 2.550 wanita, serta melukai lebih dari 24.000 lainnya.
Sementara itu, sebanyak 151 warga Palestina telah terbunuh di Tepi Barat yang diduduki sejak 7 Oktober dan 2.080 orang ditangkap.
(Rahman Asmardika)