JAKARTA- Mari mengenal deretan 9 negara ini marah dan tarik dubesnya dari Israel sebagai buntut dari kekejamannya yang membabi buta terhadap warga Palestina.
Pasalnya, serangan yang dilakukan oleh Israel sudah jauh melampaui di batas etika perang.
Bahkan, salah satu negara yang tadinya memiliki hubungan diplomatik yang baik dengan Israel menganggap negara tersebut sengaja melanggar hukum internasional untuk menghabisi warga Palestina secara perlahan.
Lantas, mana saja 9 negara yang marah dan tarik dubesnya dari Israel? Simak informasinya yang telah Okezone rangkum dari berbagai sumber berikut ini, Jumat (10/11/2023).
9 Bolivia
Mengutip dari Al Jazeera, Bolivia secara resmi telah mengumumkan pemutusan hubungan dengan Israel. Keputusan tersebut diambil sebagai bentuk penolakan sekaligus kecaman terhadap serangan militer Israel yang agresif dan tidak proporsional terhadap warga Gaza. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Menteri Luar Negeri Bolivia Freddy Mamani dalam konferensi pers.
Sementara itu, Menteri Kepresidenan Maria Nela Prada juga mengumumkan akan mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.
8 Kolombia
Selanjutnya ada negara Kolombia yang juga mengikuti jejak Bolivia untuk memanggil duta besarnya di Israel untuk kembali pulang. Mereka juga mengecam kematian warga sipil Gaza yang disebabkan oleh serangan Israel. Kolombia bahkan menyerukan perlunya gencatan senjata.
Presiden Kolombia Gustavo Petro dalam media sosial X menyebut tindakan Israel sebagai pembantaian terhadap rakyat Palestina.
7 Chile
Negara Amerika Latin yang berhaluan kiri ini juga mengambil langkah tegas dengan menarik duta besarnya, Jorge Carvajal, sebagai bentuk protes atas kekejaman Israel.
Dalam media sosial X, Presiden Chile Gabriel Boric menuliskan jika Israel telah melakukan pelanggaran yang tidak dapat diterima oleh Hukum Humaniter Internasional dan harus mengikuti kebijakan hukuman kolektif terhadap rakyat Gaza.
6 Afrika Selatan
Hal yang sama dilakukan oleh Afrika Selatan. Mereka memutuskan untuk mengakhiri hubungan diplomatik dengan Israel dan menarik dubesnya karena kecewa dengan penolakan Pemerintah Israel untuk mentaati hukum internasional dan resolusi PBB.