Para pejabat juga telah memperingatkan bahwa kondisi yang diakibatkan oleh pemboman dan pengepungan dapat menyebabkan berjangkitnya penyakit, dan akses terhadap air bersih sangat terbatas.
“Pagi ini dua kontraktor distribusi air utama kami berhenti bekerja – mereka kehabisan bahan bakar – yang akan membuat 200.000 orang tidak mendapatkan air minum,” kata White.
Mansour Shouman, seorang pengungsi Palestina yang melarikan diri dari Gaza utara dan mencari perlindungan di Rumah Sakit Nasser di Gaza selatan, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa kondisi di lokasi tersebut “primitif”.
“Mari kita kesampingkan makanan dan air, listrik, bahan bakar. Tidak ada keselamatan, tidak ada keamanan,” ujarnya.
“Kami diberitahu, 'Pergilah ke selatan, kamu akan aman di sana.' Namun, setiap hari saya mendengar semakin banyak ambulans datang ke rumah sakit. Saya melihat lebih banyak orang membawa orang yang mereka cintai ke kuburan.”
(Rahman Asmardika)