YAMAN - Pemberontak Houthi di Yaman mengklaim telah menembakkan rudal balistik ke kota Eilat di Israel selatan pada Selasa (14/11/2023).
Menurut pernyataan di saluran Telegram resmi mereka, juru bicara militer kelompok tersebut, Brigjen. Jenderal Yehya Saree, mengatakan peluncuran itu dilakukan 24 jam setelah operasi militer lainnya dilakukan oleh angkatan bersenjata dengan drone yang menargetkan sasaran yang sama.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melaporkan pada Selasa (14/11/2023) bahwa sistem pertahanan udara Arrow miliknya telah mencegat sebuah rudal “di wilayah Laut Merah” dan tidak melintasi wilayah Israel.
Dalam beberapa pekan terakhir, kelompok Houthi telah mengklaim beberapa serangan rudal dan drone terhadap Israel dan memperingatkan bahwa serangan lebih lanjut akan terjadi.
Saat ditanya tentang peluncuran rudal Houthi pada konferensi pers pada Selasa (14/11/2023) malam, Laksamana Muda Daniel Hagari, juru bicara militer Israel, mengatakan Israel memantau masalah ini bersama dengan Amerika Serikat (AS) dan negara-negara lain di kawasan yang terancam oleh Houthi selama bertahun-tahun.
Hagari juga menegaskan pertempuran di “jantung Gaza” terus berlanjut ketika Israel mengklaim Hamas telah kehilangan kendali atas Gaza utara, khususnya Kota Gaza.
“Pertempuran di jantung Gaza terus berlanjut,” terangnya dalam jumpa pers hariannya.
Dia menambahkan bahwa Israel terus memprioritaskan pemusnahan pejabat senior Hamas di Gaza sebagai tujuan utama perang.
“Kami punya prestasi, tapi penting bagi saya agar publik mengetahuinya – masih banyak pekerjaan yang harus kami selesaikan, dan itu akan memakan waktu,” katanya, dikutip CNN.
Hagari juga mengatakan jumlah total tentara Israel yang terbunuh sejak 7 Oktober mencapai 366 orang.
(Susi Susanti)