KELOMPOK Houthi Yaman menyita sebuah kapal kargo yang memiliki hubungan dengan Israel dan menyandera 52 pelaut serta wanita. Aksi itu dilakukan di jalur pelayaran Laut Merah pada Minggu (19/11/2023).
Pembajakan tersebut meningkatkan kekhawatiran akan merembetnya konflik perang Israel-Hamas yang sedang terjadi. Kelompok Houthi yang didukung Iran mengklaim telah membajak kapal tersebut karena hubungannya dengan Israel. Kelomok tersebut juga menyandera para awak kapal.
Houthi memperingatkan akan terus menargetkan kapal-kapal di perairan internasional yang memiliki hubungan dengan atau dimiliki warga Israel hingga akhir kampanye Israel melawan penguasa Hamas di Gaza. "Semua kapal milik musuh Israel atau yang berurusan dengannya akan menjadi target sah," kata Houthi dikutip Mirror.
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menyalahkan Houthi atas serangan terhadap kapal Galaxy Leader berbendera Bahama yang berafiliasi dengan miliarder Israel. Dikatakan 25 awak kapal tersebut memiliki berbagai kewarganegaraan, termasuk Bulgaria, Filipina, Meksiko, dan Ukraina.
Namun tidak ada warga Israel yang berada di kapal tersebut. Kantor Netanyahu mengutuk pembajakan tersebut sebagai "aksi teror Iran". Militer Israel menyebut pembajakan tersebut sebagai "insiden yang sangat serius dengan konsekuensi global." Selain itu, para pejabat Israel bersikeras mengatakan bahwa kapal tersebut adalah milik Inggris dan dioperasikan Jepang.