KYIV - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin mengumumkan bantuan militer baru sebesar USD100 juta ke Ukraina dalam kunjungan mendadak ke Kyiv pada Senin, (20/11/2023) menjanjikan dukungan jangka panjang Amerika di tengah meningkatnya kekhawatiran mengenai keberlanjutan bantuan penting Amerika.
Austin mengumumkan paket bantuan tersebut setelah seharian melakukan pertemuan dengan para pejabat Ukraina, yang mencakup paket bantuan terbaru termasuk senjata seperti senjata anti-tank, pencegat pertahanan udara, dan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) tambahan.
Austin, didampingi jenderal terkemuka AS di Eropa, difoto tersenyum dan berjabat tangan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Ini menandai kunjungan pertama Austin ke Kyiv sejak April 2022.
“Pesan yang saya sampaikan kepada Anda hari ini, Tuan Presiden, adalah bahwa Amerika Serikat bersama Anda. Kami akan tetap bersama Anda untuk jangka panjang,” kata Austin kepada Zelensky setelah perjalanan kereta semalaman ke Ukraina dari Polandia.
Zelensky mengatakan kepada Austin bahwa kunjungannya merupakan “sinyal yang sangat penting” bagi Ukraina.
“Kami mengandalkan dukungan Anda,” kata Zelensky kepada Austin.
Amerika Serikat telah memberikan lebih dari USD44 miliar bantuan keamanan ke Ukraina sejak Rusia melancarkan invasi pada Februari 2022.
“Saya pikir mereka siap untuk bertempur di musim dingin,” kata Austin kepada wartawan setelah pertemuannya.
"Mereka melakukan pekerjaan dengan baik tahun lalu. Tahun ini kami mengharapkan mereka, berdasarkan apa... Presiden Zelensky katakan, mereka menjadi lebih agresif," tambah Austin.
Kunjungan ini dilakukan di tengah meningkatnya perpecahan mengenai bantuan untuk Ukraina di Kongres AS, menjelang pemilihan presiden AS yang akan diadakan pada November 2024. Beberapa anggota parlemen Amerika memprioritaskan bantuan ke Israel bahkan ketika para pejabat pertahanan AS menekankan bahwa Washington dapat mendukung kedua sekutu tersebut secara bersamaan.
Presiden Joe Biden telah meminta Kongres untuk menyetujui lebih banyak dana untuk Ukraina bulan lalu. Tidak dimasukkannya RUU tersebut dalam rancangan undang-undang pembelanjaan sementara yang disahkan oleh anggota parlemen pekan lalu menimbulkan kekhawatiran bahwa pendanaan untuk Ukraina mungkin tidak akan pernah dialokasikan, terutama setelah Dewan Perwakilan Rakyat yang dipimpin Partai Republik meloloskan rancangan undang-undang yang mencakup bantuan untuk Israel tetapi tidak untuk Ukraina.
Blok vokal Partai Republik menentang pengiriman lebih banyak bantuan ke Ukraina. Penentang bantuan tersebut mengatakan uang pembayar pajak AS harus dibelanjakan di dalam negeri, namun mayoritas anggota Partai Republik dan Demokrat di Kongres masih mendukung bantuan kepada pemerintahan Zelensky.
Kerja sama Ukraina-AS. Konferensi industri militer di Washington, yang dijadwalkan berlangsung pada 6 dan 7 Desember, dimaksudkan untuk meningkatkan produksi senjata dalam negeri Ukraina ketika perang sudah memasuki dua tahun.
Rusia kini menguasai hampir seperlima wilayah Ukraina. Negara-negara Barat mengirimkan peralatan militer dan Ukraina melancarkan serangan balasan tahun ini untuk merebut kembali wilayah yang diduduki, namun negara tersebut belum membuat terobosan besar.
(Rahman Asmardika)