Herman menambahkan, ada juga warga penyintas yang berdalih sulit mendapatkan rumah kontrakan dan lokasi kontrakan yang jauh dari perkampungan, sehingga mereka tetap memilih tinggal di dalam tenda dan hunian darurat.
Ada juga yang beralasan memilih bertahan di tenda dan hunian darurat karena dekat ke tempat bekerja dan masih tetap bisa mencari nafkah dengan menggarap lahan pertanian di sekitar perkampungan yang sudah dapat digarap sejak beberapa bulan terakhir.
Namun pihaknya tetap memberikan perhatian bagi warga yang memiliki anak balita dan orang tua lanjut usia yang masih bertahan di dalam tenda dan hunian darurat untuk mendapatkan bantuan logistik setiap bulannya yang disalurkan dinas penghubung.
"Berbagai bantuan masih tetap mengalir untuk mereka yang memiliki balita dan lansia yang masih tinggal di dalam tenda dan hunian darurat," kata Herman.
Sedangkan terkait bantuan stimulan tahap IV untuk perbaikan rumah penyintas yang rusak, Herman mengatakan masih dalam proses dengan harapan dapat segera cair sebelum akhir tahun karena sudah masuk satu tahun warga penyintas tinggal di dalam tanda dan hunian darurat.
"Kami sudah menyerahkan Surat Keputusan nama penerima bantuan stimulan tahap IV ke Kementerian PUPR melalui BNPB, besar harapan kami dapat terealisasi di akhir tahun, sehingga warga dapat membangun kembali rumahnya," pungkas Herman.
(Angkasa Yudhistira)