Hamas mengatakan 50 sandera awal akan dibebaskan dengan imbalan 150 perempuan dan anak-anak Palestina yang dipenjara di Israel. Ratusan truk berisi bantuan kemanusiaan, medis, dan bahan bakar akan memasuki Gaza, sementara Israel akan menghentikan semua serangan udara di Gaza selatan dan mempertahankan jendela larangan terbang selama enam jam setiap hari di utara, kata Hamas.
Perjanjian gencatan senjata tersebut, yang pertama dalam perang selama hampir tujuh minggu, dicapai setelah mediasi oleh Qatar dan dipandang oleh pemerintah di seluruh dunia berpotensi meringankan penderitaan warga sipil di Jalur Gaza.
Gaza adalah “tempat paling berbahaya di dunia bagi anak-anak,” kata Catherine Russell, kepala badan anak-anak PBB UNICEF, kepada Dewan Keamanan PBB pada Rabu. Lebih dari 5.300 anak-anak Palestina dilaporkan terbunuh sejak 7 Oktober, kata Russell.
(Rahman Asmardika)