"Setiap Hari Guru, terngiang selalu di telinga saya, lagu Hymne Guru. kalau mendengarnya hati sangat terharu, tersayat rindu pada guru," ucapnya.
Bahkan, gurunya dulu sering mengajaknya menginap di rumah untuk les tambahan. Di mana, bayarannya hanya secangkir minyak tanah untuk menyalakan lampu selama les pada tahun 1960-an.
"Guru memang pelita penerang dalam gulita. Jasa mu tiada tara. Selamat Hari Guru!," tuturnya.
(Arief Setyadi )