Konsep pertanian terpadu dengan perikanan ini akan meningkatkan produktivitas keluarga yang harapannya akan mampu membawa keluarga menjadi lebih sejahtera. Gabungan pembangunan pertanian yang diusung Kementerian Pertanian yang dikolaborasikan dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan ini cukup baik untuk memperkuat ketahanan pangan keluarga.
Istri Menteri Pertanian, Martati Amran, dalam sambutannya mengatakan, ketersediaan pangan nasional dimulai dari ketersediaan pangan keluarga. Setiap keluarga harus mampu menyediakan pangan bagi anggota keluarga. "Ini dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang dimiliki, termasuk potensi lahan pekarangan," kata Martati.
Dia menyebutkan bahwa pemberdayaan KWT diharapkan mampu mengoptimalkan dan mengintensifkan pemanfaatan lahan pekarangan di sekitar rumah atau fasilitas umum yang belum digarap optimal. “Melalui pemberdayaan KWT ini diharapkan mampu mengoptimalkan dan mengintensifkan pemanfaatan lahan pekarangan di sekitar rumah atau fasilitas umum yang belum digarap optimal,” kata Martati.
Untuk mendorong pemanfaatan pekarangan sebagai salah satu penyedia pangan keluarga, Kementerian Pertanian memiliki program optimalisasi pemanfaatan pekarangan melalui konsep Pekarangan Pangan Lestari (P2L).
Kegiatan P2L dilaksanakan dalam mendukung program pemerintah untuk penanganan rawan pangan, prioritasnya adalah untuk mencukupi kebutuhan gizi dalam mencegah stunting. KWT Sri Rejeki sebagai pelaksana program P2L dinilai cukup berhasil.