Pesawat Operasi Khusus AS Jatuh di Lepas Pantai Jepang, Pencarian Korban Terus Dilakukan

Susi Susanti, Jurnalis
Kamis 30 November 2023 20:32 WIB
Operasi pencarian dan penyelamatan terus dilakukan usai pesawat AS jatuh di lepas pantai Jepang (Foto: Kyodo/Reuters)
Share :

TOKYO – Operasi pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung setelah sebuah pesawat operasi khusus Amerika Serikat (AS) jatuh di lepas pantai Pulau Yakushima Jepang pada Rabu (29/11/2023).

Menurut Komando Operasi Khusus Angkatan Udara, pesawat tersebut, CV-22B Osprey Angkatan Udara yang ditugaskan ke Sayap Operasi Khusus ke-353, membawa delapan penerbang ketika mengalami kecelakaan pesawat selama misi pelatihan rutin.

Seorang juru bicara Penjaga Pantai Jepang mengatakan kepada CNN bahwa setidaknya satu orang tewas dalam kecelakaan itu, meskipun pejabat AS belum mengkonfirmasi informasi tersebut. Status kru tidak diketahui. Seorang pejabat militer AS mengatakan kepada CNN pada Rabu (29/11/2023) pagi bahwa pemberitahuan kepada keluarga tentang kecelakaan itu masih berlangsung.

“Personel darurat berada di lokasi melakukan operasi pencarian dan penyelamatan,” kata Komando Operasi Khusus Angkatan Udara dalam rilisnya.

“Penyebab kecelakaan itu saat ini belum diketahui,” lanjutnya.

Penjaga Pantai Jepang diberitahu tentang kecelakaan itu sekitar pukul 14:47. waktu setempat. Sejak kecelakaan itu, pemerintah Prefektur Okinawa Jepang telah meminta untuk melarang terbang semua pesawat Osprey di rangkaian pulau tersebut, meskipun pejabat militer AS mengatakan sejauh ini belum ada perintah untuk menghentikan penerbangan tersebut.

“Mengingat kekhawatiran atas bahaya Ospreys, ketika kejadian tak terduga tersebut menjadi kenyataan, satu-satunya hal yang dapat saya katakan adalah saya sangat menyesalinya,” kata Gubernur Okinawa Denny Tamaki pada konferensi pers.

Pesawat ini dapat melakukan misi infiltrasi, eksfiltrasi, dan pasokan jarak jauh untuk pasukan operasi khusus. Pesawat ini dapat melakukan misi yang membutuhkan pesawat sayap putar dan sayap tetap.

Osprey memiliki sejarah masalah mekanis dan operasional yang mengakibatkan kematian anggota militer sejak 1992. Kecelakaan pada Rabu (29/11/2023) ini terjadi hanya beberapa bulan setelah tiga Marinir AS tewas saat menerbangkan MV-22B Osprey selama latihan militer di Australia.

Namun secara statistik, tingkat kecelakaan V-22 lebih rendah dibandingkan pesawat lain. Juru bicara penerbangan kelautan Mayor Jorge Hernandez mengatakan kepada Marine Corps Times pada 2022 bahwa varian pesawat Marinir, MV-22, memiliki tingkat kecelakaan 3,16 per 100,000 jam terbang.

Insiden pada Rabu (29/11/2023) ini juga terjadi sekitar dua minggu setelah lima penerbang operasi khusus Angkatan Darat tewas dalam kecelakaan penerbangan pelatihan di Laut Mediterania timur.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya