JAKARTA - Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono menjelaskan hasil analisis gempa tektonik yang terjadi di wilayah Mukomuko, Bengkulu Utara pada Sabtu (2/12/2023) sekitar pukul 20.42 WIB.
"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M4.8. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 3,61° LS ; 101,92° BT, atau tepatnya berlokasi di laut wilayah Lais, Bengkulu Utara, Bengkulu pada kedalaman 107 km," kata Daryono dalam keterangannya.
Daryono menambahkan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi batuan dalam slab Lempeng (intraslab) Indo-Australia yang subduksi ke bawah Pulau Sumatra.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," ucapnya.
Daryono menyebut bahwa gempa bumi turut dirasakan di Kota Bengkulu dan Mukomuko dengan intensitas II-III MMI. Ia memastikan gempa tidak berpotensi tsunami.
"Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Kota Bengkulu dengan skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu) dan daerah Mukomuko dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," tuturnya.
(Fakhrizal Fakhri )