Agama Apa Saja yang Ada di Palestina?

Salsabila Fitirah Puteri, Jurnalis
Rabu 06 Desember 2023 13:03 WIB
Foto: Reuters.
Share :

GAZA - Orang Palestina, juga dikenal sebagai orang Arab Palestina, merupakan kelompok etno nasional yang berasal dari keturunan mereka yang telah mendiami wilayah Palestina selama ribuan tahun.

Dilansir dari berbagai sumber, baik secara budaya dan bahasa, orang Palestina secara dominan adalah orang Arab.

Meskipun mengalami berbagai konflik bersenjata dan peristiwa pengusiran massal, sekitar setengah dari total populasi Palestina di seluruh dunia masih tinggal di wilayah yang dahulu dikenal sebagai Mandatory Palestina, yang kini mencakup Israel serta wilayah Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Di dalam wilayah Israel, warga Palestina menyusun hampir 21% dari total populasi, menjadi bagian integral dari warga negara Arab di sana.

Bersumber dari Cultural Atlas, Mayoritas penduduk Palestina memeluk agama Islam, termasuk mereka yang tinggal di luar negeri.

Pemerintah Israel mensyaratkan semua warga di Wilayah Palestina untuk menyatakan keyakinan agama mereka pada kartu identitas resmi.

Data menunjukkan bahwa sekira 98% warga Palestina mengidentifikasi diri mereka sebagai Muslim Sunni.

Sebaliknya, Kekristenan merupakan agama minoritas utama, dengan perkiraan sekira 52.000 umat Kristen Palestina tersebar di seluruh wilayah pendudukan pada 2013.

Jumlah individu yang tidak memiliki afiliasi agama, seperti ateis atau agnostik, di Tepi Barat dan Gaza diyakini sangat sedikit.

Selain itu, terdapat sejumlah besar pemukim Yahudi Israel yang menetap di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Pemukim Yahudi di Tepi Barat cenderung lebih terkait dengan dimensi keagamaan, dengan sebagian besar mengidentifikasi diri sebagai ultra-Ortodoks (Haredi) sebanyak 26% dan religius (Dati) sebanyak 36%, persentase yang lebih tinggi daripada pemukim di Israel.

Banyak umat Kristen menganggap wilayah bersejarah Palestina sebagai tempat yang kudus, sejalan dengan pandangan umat Islam dan Yahudi.

Kota-kota seperti Betlehem dan Yerusalem memiliki signifikansi dalam kisah-kisah Alkitab tentang kehidupan Yesus.

Diperkirakan sekira 52.000 umat Kristen Palestina tinggal di Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem Timur pada 2013.

Sebagian besar dari mereka bermukim di Yerusalem Timur, Betlehem, Ramallah, dan Nablus, sementara hanya sedikit yang tinggal di Gaza. Sejumlah signifikan juga tinggal di Israel.

Meskipun mayoritas umat Kristen Palestina telah beremigrasi sejak konflik tahun 1948, perkiraan proporsi orang Palestina yang beragama Kristen di seluruh dunia berkisar antara 6% hingga 15%.

Mereka termasuk anggota Gereja Yunani Ortodoks, Katolik Roma, Katolik Yunani, Gereja Suriah Ortodoks, Lutheran, dan Gereja Ortodoks Armenia, bersama dengan banyak kelompok lainnya.

Umat Kristen Palestina umumnya jarang menghadapi diskriminasi sosial dari sesama warga Palestina berdasarkan keyakinan agama mereka.

Sikap ini umumnya diterima dalam masyarakat, dan kelompok-kelompok tersebut lebih suka memfokuskan pada identitas bersama mereka sebagai orang Palestina daripada menekankan perbedaan agama.

Mayoritas Muslim dan minoritas Kristen di wilayah tersebut memiliki sejarah toleransi dan rasa hormat yang sama.

Contohnya, warga Palestina mungkin menutup toko sesuai dengan kepercayaan agama masing-masing dan merayakan hari raya keagamaan bersama.

Di kota Betlehem, sebagian umat Islam merayakan Natal dengan mendekorasi rumah mereka dengan pepohonan dan lampu. Dengan cara ini, banyak orang Palestina menggambarkan diri mereka sebagai individu yang toleran dan menerima agama lain.

Namun, pergesekan antara Muslim Palestina dan Yahudi Israel sangat nyata. Ini terlihat terutama di Israel dan sekitar pemukiman Israel di Tepi Barat, di mana kedua populasi tersebut lebih mungkin berinteraksi.

Pada 2016, 37% dari Muslim yang disurvei oleh Pew Forum di Israel melaporkan bahwa mereka mengalami diskriminasi berdasarkan identitas agama dalam setahun terakhir, seperti diinterogasi oleh petugas keamanan, dilarang bepergian, atau mengalami ancaman atau serangan fisik.

Sekira delapan dari sepuluh orang Arab (79%) percaya bahwa diskriminasi terhadap umat Islam sangat signifikan.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya