Hamas dan Israel Terlibat Pertempuran Sengit di Gaza Selatan

Rahman Asmardika, Jurnalis
Rabu 06 Desember 2023 15:31 WIB
Foto: Reuters.
Share :

GAZA - Militer Israel membombardir kota utama Gaza selatan dalam apa yang disebutnya sebagai pertempuran terberat sejak negara itu memulai invasi darat untuk melenyapkan Hamas lima minggu lalu. Sekutu dekat Israel, Amerika Serikat (AS) kembali menekan Negara Zionis itu untuk mengizinkan bahan bakar dan bantuan penting masuk ke daerah kantong Palestina tersebut.

Israel mengatakan pasukannya, yang didukung oleh pesawat perang, terlibat dalam pertempuran sengit di Gaza pada Rabu, (6/12/2023) sehari setelah militer mencapai jantung Khan Younis dan juga mengepung kota tersebut.

Sayap bersenjata Hamas, Brigade al Qassam, mengatakan para pejuangnya terlibat dalam bentrokan dengan militer, yang melaporkan bahwa mereka telah menyerang ratusan sasaran di daerah kantong tersebut, termasuk sel militan di dekat sebuah sekolah di utara.

Peningkatan pertempuran terjadi setelah gencatan senjata antara Israel dan Hamas gagal pekan lalu.

Sayap bersenjata Hamas mengatakan mereka membunuh atau melukai delapan tentara Israel dan menghancurkan 24 kendaraan militer pada Selasa, (5/12/2023). Sebuah situs web militer Israel mencatat dua kematian tentara pada Selasa dan 83 kematian sejak operasi darat dimulai.

Pejabat kesehatan Gaza mengatakan banyak warga sipil tewas dalam serangan Israel terhadap rumah-rumah di Deir al-Balah, utara Khan Younis. Dr Eyad Al-Jabri, kepala Rumah Sakit Shuhada Al-Aqsa di sana, mengatakan kepada Reuters setidaknya 45 orang tewas. Reuters tidak dapat menjangkau daerah tersebut atau mengkonfirmasi jumlah korban jiwa.

Kantor media Hamas mengatakan pada Selasa setidaknya 16.248 orang termasuk 7.112 anak-anak dan 4.885 wanita telah dibunuh di Gaza oleh militer Israel sejak konflik meletus pada 7 Oktober. Ribuan lainnya hilang dan dikhawatirkan terkubur di bawah reruntuhan.

Angka-angka tersebut tidak segera diverifikasi oleh Kementerian Kesehatan Gaza.

Israel melancarkan kampanyenya sebagai respons terhadap serangan pejuang Hamas yang mengamuk di kota-kota Israel, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 240 orang, menurut penghitungan Israel.

Di tengah berlanjutnya kekhawatiran internasional atas penderitaan Gaza, Amerika Serikat, sekutu terdekat Israel, pada Selasa menegaskan kembali bahwa Israel perlu berbuat lebih banyak untuk mengizinkan bahan bakar dan bantuan lainnya masuk ke Gaza dan mengurangi kerugian terhadap warga sipil. Meskipun jumlah korban tewas meningkat, dikatakan bahwa Israel kini menunjukkan penerimaan terhadap seruan tersebut.

Israel mengatakan sejumlah perempuan dan anak-anak masih berada di tangan Hamas. Selama jeda pertempuran, Hamas mengembalikan lebih dari 100 sandera sementara 138 tawanan masih tersisa.

Pejabat Hamas Osama Hamdan mengatakan tidak akan ada lagi sandera yang dibebaskan sampai agresi Israel berhenti.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya