Kenapa Israel Menargetkan Anak Anak dan Wanita?

Maruf El Rumi, Jurnalis
Rabu 13 Desember 2023 15:09 WIB
Agresi militer Israel membuat ratusan anak meninggal setiap jamnya. (Foto: Reuters)
Share :

GAZA - Jumlah korban agresi Israel di jalur Gaza mencapai 18 ribu orang di pihak Palestina hanya sekitar dua bulan sejak zionis melakukan serangan. Jumlah tersebut sebagian besar adalah anak anak dan wanita. Israel dalam beberapa video yang viral juga menargetkan anak anak ditembak di jalanan.

Laporan badan kemanusian PBB, OCHA (United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs) menyebutkan, hampir 70% dari mereka yang meninggal di Gaza sejak 7 Oktober adalah perempuan dan anak-anak.

Setidaknya rata-rata 115 anak meninggal per hari, menjadikan konflik ini sebagai konflik paling mematikan bagi anak-anak saat ini (data 7/12/2023). "Di Gaza, perempuan adalah kelompok yang terakhir makan dan anak-anak adalah kelompok yang pertama meninggal," kata Aaron Brent, Penjabat Direktur CARE West Bank dan Gaza dikutip dari reliefweb.

Dikatakan Brent, anak anak di Gaza mengalami tekanan paling berat. Mereka harus bersembunyi untuk menghindari bom, berduka atas kematian orang tua dan saudara kandung mereka, melarikan diri bersama keluarga mereka, sampai mengumpulkan kayu bakar agar tetap hangat daripada bermain atau pergi ke sekolah.

Invasi Israel yang mengabaikan hak anak anak dan perempuan yang dijunjung tinggi dalam konvesi Jenewa bukan kali pertama dilakukan. Sejak pendudukan Israel di wilayah Palestina pada 1967, mereka secara sistematis menargetkan warga Palestina termasuk anak-anak.

Mereka secara terang-terangan melanggar hak-hak anak-anak Palestina dan melanggar CFC (komite hak anak) yang telah mereka ratifikasi. Mereka telah melanggar Konvensi melalui beberapa tindakan, hukum, praktik dan pelanggaran sehari-hari terhadap hak anak Palestina atas kehidupan yang layak.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya