MAGELANG - Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menunjukkan dirinya menolak menerapkan money politic selama masa kampanye Pilpres 2024. Momen itu ditunjukkan saat dirinya berdialog dengan petani di Dusun Bakal, Desa Sumberarum, Magelang, Jawa Tengah.
Awalnya, Ganjar tengah berdialog dengan para petani berkaitan dengan irigasi. Usai berdialog Ganjar pun hendak melakukan kunjungan lainnya.
Tiba-tiba seorang warga datang menghampiri Ganjar. Warga itu kemudian bertanya apakah mantan Gubernur Jawa Tengah itu hendak berbagi rezeki.
“Enggak ada bagi-bagi toh,pak?” tanya warga.
“Bagi-bagi opo?” jawab Ganjar.
“Bagi-bagi artha (uang),” jawab warga itu lagi.
Mendapati jawaban itu, Ganjar kemudian memanggil Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kecamatan Tempuran, Irawati. Mantan Gubernur Jawa Tengah itu meminta Irawati untuk menjelaskan kepada warga.
“Panwas, ini Ada pertanyaan ‘Pak Ganjar bagi-bagi rejeki, bagi-bagi duit’ boleh gak?” tanya Ganjar kepada Irawati.
Irawati lantas melarang Ganjar untuk bagi-bagi uang. Kemudian, Ganjar kembali meminta Irawati untuk menjelaskan kepada warga.
“Itu (bagi-bagi duit) money politic,” terang Irawati.
Setelah dijelaskan, Ganjar kemudian meminta warga untuk memahami peraturan tersebut. Sebab, berdasarkan aturan yang ada, Capres dilarang untuk menggunakan money politic.
“Money tau? uang artinya, jadi money politic itu politik uang, tidak boleh,” jelas Ganjar.
Setelah diberikan penjelasan, warga itu kemudian mengerti. Kendati ditolak, warga tersebut pun tetap tersenyum, keduanya kemudian saling tos-tosan.
(Arief Setyadi )