PM India Angkat Bicara Soal Tuduhan Pembunuhan Separatis Sikh di AS

Susi Susanti, Jurnalis
Kamis 21 Desember 2023 16:38 WIB
PM India angkat bicara soal tuduhan pembunuhan separatis Sikh di AS (Foto: Bangladesh Post)
Share :

INDIA - Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi mengatakan bahwa India pasti akan memeriksa setiap bukti yang diberikan mengenai dugaan kaitannya dengan rencana pembunuhan di Amerika Serikat (AS).

Seperti diketahui, pada November lalu, AS mendakwa seorang pria India berkonspirasi membunuh seorang pemimpin separatis Sikh di New York.

Modi mengatakan kepada Financial Times bahwa tuduhan tersebut tidak akan mempengaruhi hubungan antara India dan AS.

Ini adalah pertama kalinya dia berbicara secara terbuka mengenai masalah ini.

“Jika warga negara kami telah melakukan sesuatu yang baik atau buruk, kami siap untuk menyelidikinya. Komitmen kami adalah pada supremasi hukum,” terang Modi kepada surat kabar tersebut.

Sasaran percobaan pembunuhan, Gurpatwant Singh Pannun, adalah warga negara ganda AS-Kanada yang merupakan pendukung vokal gerakan Khalistan yang mengadvokasi negara Sikh yang terpisah.

Jaksa AS mengklaim bahwa seorang pria bernama Nikhil Gupta telah membayar USD100.000 secara tunai kepada pembunuh bayaran untuk membunuh Pannun dan bahwa dia diduga diarahkan oleh seorang pejabat pemerintah India.

India telah menetapkan Pannun sebagai teroris, namun dia membantah tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa dia adalah seorang aktivis.

Tuduhan tersebut muncul sekitar dua bulan setelah PM Kanada Justin Trudeau menuduh India memiliki hubungan dengan pembunuhan pemimpin separatis Sikh lainnya bernama Hardeep Singh Nijjar.

Nijjar ditembak mati di luar kuil Sikh pada 18 Juni lalu di Kanada.

India membantah keras tuduhan tersebut dan menuduh Kanada menyediakan perlindungan bagi "teroris dan ekstremis Khalistani" yang mengancam keamanan India.

Delhi juga berulang kali mengklaim bahwa Ottawa belum memberikan bukti nyata yang mendukung tuduhan tersebut.

Perselisihan diplomatik telah merusak hubungan India-Kanada.

Dalam sebuah wawancara dengan lembaga penyiaran publik Kanada, CBC, Trudeau mengatakan dia mengumumkan tuduhan terhadap India setelah berminggu-minggu melakukan diplomasi diam-diam.

Dia mengatakan tujuannya adalah untuk "mendinginkan India" dan mencegah tersangka agen yang berpikir untuk melakukan serangan lebih lanjut di Kanada.

Trudeau menambahkan bahwa dia telah melihat adanya perubahan sikap dari India setelah AS menyampaikan tuduhan mereka sendiri.

“Ada pemahaman bahwa mungkin melancarkan serangan terhadap Kanada saja tidak akan menyelesaikan masalah ini,” katanya.

Pemerintah India seringkali bereaksi tajam terhadap tuntutan separatis Sikh di negara-negara Barat terhadap Khalistan.

Gerakan Khalistan mencapai puncaknya di India pada tahun 1980an dengan pemberontakan kekerasan yang berpusat di negara bagian Punjab yang mayoritas penduduknya Sikh. Gerakan ini berhasil dipadamkan dengan kekerasan dan kini hanya memiliki sedikit resonansi di India, namun masih populer di kalangan diaspora Sikh di negara-negara seperti Kanada, Australia, dan Inggris.

Para ahli mengatakan bahwa tuduhan baru-baru ini mengenai pembunuhan di luar proses hukum terhadap separatis Sikh mengancam akan merusak hubungan India dengan Amerika, yang terus berkembang.

Namun, Modi mengatakan kepada Financial Times bahwa dia merasa yakin dengan kemajuan hubungan ini.

“Ada dukungan bipartisan yang kuat untuk memperkuat hubungan ini, yang merupakan indikator jelas dari kemitraan yang matang dan stabil,” katanya.

“Saya rasa tidak tepat untuk mengaitkan beberapa insiden dengan hubungan diplomatik kedua negara,” lanjutnya.

Dia juga mengatakan bahwa India prihatin dengan aktivitas kelompok ekstremis tertentu yang berbasis di luar negeri.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya