Selain itu, dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030, PLN mendorong penyediaan proyek pembangkit EBT yang lebih masif. Ini menjadikan RUPTL 2021-2030 sebagai RUPTL paling hijau sepanjang sejarah kelistrikan Indonesia.
Darmawan menjelaskan, upaya mendorong transisi energi tidak dapat dilakukan dalam suasana kesendirian. "Untuk mendukung transisi energi, satu-satunya cara melalui kolaborasi. Kolaborasi strategi, inovasi teknologi dan investasi. Kolaborasi ini juga meliputi segmen lokal, nasional, regional hingga global," tuturnya.
Darmawan menegaskan, upaya mendorong proyek EBT bakal terus berlanjut ke depan. Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN Wiluyo Kusdwiharto mengungkapkan, energi listrik dari dua PLTM ini dapat menjadi sumber pasokan listrik wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (Sulselrabar).
"Selain sumber pasokan listrik, diharapkan dapat meningkatkan kondisi sistem operasi kelistrikan di wilayah Sulselrabar," ujar Wiluyo.
Adapun, PLTM Salu Noling dan PLTM Tomoni termasuk dalam proyek pembangkit EBT yang direncanakan dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030. Wiluyo melanjutkan, selain meningkatkan bauran EBT, kedua proyek yang listriknya akan diserap PLN ini akan mendorong pengurangan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) serta menurunkan emisi CO2.