Beberapa penelitian di Litbang Kemeneg ditemukan bahwa diseminasi pemahaman keagamaan atau peningkatan literasi keagamaan di masyarakat bersumber dari majelis taklim.
“Hari ini sangat bersejarah bagi Indonesia dalam konteks penyiaran agama Islam, karena mengukuhkan Pokja Majelis Taklim sebagai organisasi yang sangat penting dan strategis yang langsung berurusan dengan masyarakat kita,” ujarnya usai mengukuhkan Pengurus Pusat Pokja Majelis Taklim.
Ia melanjutkan, ada sebanyak 97 ribu majelis taklim yang tersebar di seluruh Indonesia. Pihaknya berharap, pengurus Pokja yang resmi dilantik dapat mengoordinasikan, menyinergikan dan mengorkestrasikan aktivitas kegiatan produktif untuk majelis taklim kegiatan nasional.
“Majelis taklim dan penyuluh agama dapat bersinergi. Tugas kami adalah mendukung, memfasilitasi, dan mengafirmasi peningkatan kapasitas. Kita harus bersama-sama. Kemenag tidak bisa sendirian,” terang Guru Besar UIN Alaudin Makassar ini.
“Program sebagus apa pun dari Kemenag, kalau penyuluh agama tidak melakukan ikhtiar sendiri untuk meningkatkan kapasitasnya tentu tidak akan maksimal. Tujuan kita adalah meningkatkan kualitas delivery pesan keagamaan di masyarakat,” tuturnya.
(Erha Aprili Ramadhoni)