Media lokal melaporkan bahwa beberapa divisi militer dikerahkan di seluruh Gaza.
Pejabat itu menambahkan bahwa beberapa pasukan yang ditarik dari Gaza di selatan akan dipersiapkan untuk dirotasi ke perbatasan utara dengan Lebanon, tempat Hizbullah terlibat baku tembak dengan Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina.
Israel telah memperingatkan bahwa, jika Hizbullah tidak mundur, perang besar-besaran di Lebanon akan terjadi. Baik Hamas maupun Hizbullah didukung oleh Iran, yang sekutu militannya di Suriah, Irak, dan Yaman juga melancarkan serangan jarak jauh terhadap Israel.
“Situasi di Lebanon tidak akan dibiarkan berlanjut. Periode enam bulan ke depan ini adalah momen yang kritis,” kata pejabat itu, seraya menambahkan bahwa Israel akan menyampaikan pesan serupa kepada utusan AS yang melakukan misi ulang-alik ke Beirut.
Di Gaza, perang Israel-Hamas telah menimbulkan kehancuran yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan kementerian kesehatan melaporkan hampir 22.000 korban jiwa, banyak di antaranya adalah warga sipil. Israel mengatakan mereka telah membunuh lebih dari 8.000 pejuang Palestina – menunjukkan bahwa, berdasarkan perhitungan mereka sendiri, Hamas tetap mempertahankan personel inti. Penilaian Israel sebelum perang menunjukkan bahwa kelompok tersebut memiliki sekira 30.000 pejuang.