ISRAEL - Jenderal dan politikus Israel yang menjabat sebagai Perdana Menteri (PM) Israel Ariel Sharon memiliki pencapaian militer dan kebijakan politik yang brilian namun kontroversial.
Sharon terlahir dengan nama Ariel Scheinerman. Seperti kebanyakan orang Israel, Sharon menggunakan nama Ibrani pada tahun-tahun awal berdirinya negara tersebut. Sharon tumbuh dalam keluarga imigran Rusia di Palestina yang saat itu dikuasai oleh Inggris.
Menurut Menachem Klein, seorang profesor politik di Universitas Bar Ilan, dekat Tel Aviv, Sharon menciptakan “norma militer” modern Israel melalui pendirian “pasukan pembalasan” rahasia bernama Unit 101 yang beroperasi sepanjang tahun 1950 an sampai 1960 an.
Mengutip The Independent, Sharon sudah lama dianggap sebagai pendukung sayap kanan Israel, setelah memainkan peran utama dalam Perang Enam Hari tahun 1967 dan konflik Yom Kippur enam tahun kemudian.
Sharon juga merupakan perdana menteri Partai Likud pertama yang mendukung gagasan negara Palestina. Sharon adalah orang pertama yang menyebut Tepi Barat dan Jalur Gaza sebagai wilayah “pendudukan”. Sharon juga menganjurkan evakuasi gaza dan sebagian Tepi Barat, termasuk permukiman yang Sharon dirikan sendiri.
Sharon meninggal dunia pada tanggal 11 Januari 2014, setelah melewati koma selama delapan tahun dengan penyakit stroke parah yang menimpanya pada tanggal 4 Januari 2006 di puncak masa jabatannya sebagai perdana menteri.
Berikut 3 fakta visa Ariel Sharon masuk Palestina pertama kali:
1. Mendemarkasi perbatasan akhir Israel
Mengutip Haaretz, alasan Perdana Menteri Sharon menyusun dan menerapkan apa yang disebut pelepasan Israel dari Jalur Gaza pada tahun 2005 adalah untuk mendemarkasi perbatasan akhir Israel.
Evakuasi permukiman Gaza adalah bagian dari rencana besar Sharon untuk membebaskan Israel dari situasi sementara yang menipu diciptakan oleh Perang Enam Hari pada tahun 1967.
Yudea, Samaria, dan Gaza tidak lagi menjadi “wilayah yang dikelola”, sementara Garis Hijau yang seolah-olah memisahkan mereka dari Israel menjadi semakin kabur. Sejak saat itu, Israel akan menjadi sebuah negara dengan batas-batas yang jelas dengan garis pembatas di timur dan garis yang menandai keluarnya Gaza dari selatan.