3 Fakta Visa Ariel Sharon Masuk Palestina Pertama Kali

Maria Regina Sekar Arum, Jurnalis
Kamis 04 Januari 2024 19:19 WIB
3 Fakta visa Ariel Sharon masuk ke Palestina pertama kali (Foto: AP)
Share :

2. Kebijakan Yordania adalah Palestina

Mengutip users.ox.ac.uk, selama krisis di Yordania pada bulan September 1970, Sharon adalah satu-satunya anggota Staf Umum IDF yang menentang kebijakan membantu Raja Hussein untuk mengalahkan tantangan dari Organisasi Pembebasan Palestina (PLO). Setelah penandatanganan perjanjian damai antara Israel Dan Yordania pada bulan Oktober 1994, Partai Likud akhirnya meninggalkan kebijakan bahwa “Yordania adalah Palestina”.

Sharon sendiri mungkin menyadari bahwa kebijakan ini tidak lagi realistis, namun kegagalannya untuk menolak kebijakan tersebut secara terbuka menunjukkan bahwa kebijakan tersebut mungkin masih tersembunyi di benaknya.

3. Kabinet Israel tidak mendukung peta jalan

Dalam upaya untuk menghidupkan kembali proses perdamaian Israel-Palestina yang terhenti, Tony Blair (mantan Perdana Menteri Britania Raya) memimpin dengan membujuk kuartet tersebut untuk membuat "peta jalan". George Bush (mantan presiden Amerika Serikat) tidak antusias dengan peta jalan tersebut, dia menerimanya di bawah tekanan sekutu.

Rencana tersebut menyerukan tiga fase untuk membentuk negara Palestina merdeka Israel pada tahun 2005. Rakyat Palestina menerima rencana tersebut dengan sangat antusias, meskipun mereka merasa sulit untuk merumuskan rencana keamanan yang kredibel ketika dihadapkan pada kematian dan kehancuran Operasi Perisai Pertahanan.

Posisi Israel semakin tidak jelas. Ariel Sharon meminta dan menerima tiga kali penundaan dari Presiden Bush dalam menerbitkan peta jalan tersebut, dan setelah peta jalan tersebut diterbitkan, ia mengusulkan empat belas amandemen yang dirancang untuk menghilangkan konten politik penting dari peta jalan tersebut.

Peta Jalan tersebut tidak pernah didukung oleh pemerintah Israel, mereka hanya menguraikan langkah-langkah spesifik yang dibutuhkan Israel pada tahap pertama. Para menteri sayap kanan Ariel Sharon juga menolak mentah-mentah peta jalan tersebut.

(Susi Susanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya