“Para remaja tahun 2020 dapat menjadi benteng pertahanan daripada kelangsungan hidup negara dan bangsa. Dan nanti para pemuda kesemsem dengan produk yang murah, bagus tapi dari luar negeri, hancur daripada bangsa kita,” tuturnya.
Ia mengatakan dampak itu semua nanti barang lokal tak ada yang beli, pabrik akhirnya tutup sampai PHK sehingga rakyat kesulitan bertahan hidup.
“Kita harus meningkatkan daya saing kita yang tinggi, tapi andaikata tidak, senjatanya adalah mulai sekarang nasionalisme, mencintai tanah air dan mencintai produk dalam negeri,” tegasnya.
Keadaan yang ditakutkan Soeharto pun dapat kita rasakan beberapa tahun terakhir hingga hari ini. Masyarakat Indonesia terlebih remaja lebih memilih untuk berbelanja produk impor daripada produk dalam negeri.
(Fahmi Firdaus )