Dia memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian 2023 atas karyanya melawan penindasan terhadap perempuan di Iran.
Anak-anaknya yang sudah tumbuh remaja menerima hadiah tersebut di balai kota Oslo pada Oktober lalu atas namanya, setelah bertahun-tahun tidak bertemu ibu mereka.
Anak-anak tersebut membacakan pidato yang diselundupkan keluar dari penjara, di mana Mohammadi mengecam pemerintah "tirani" Iran.
“Saya menulis pesan ini dari balik tembok penjara yang tinggi dan dingin. Rakyat Iran, dengan ketekunan, akan mengatasi penindasan dan otoritarianisme,” katanya.
Mengacu pada protes yang dimulai tahun lalu setelah kematian Mahsa Amini dalam tahanan polisi karena diduga mengenakan jilbabnya secara tidak benar, Mohammadi mengatakan generasi muda Iran telah mengubah jalanan dan ruang publik menjadi tempat perlawanan sipil yang meluas.
(Susi Susanti)