Luncurkan Partai Saingan, Mantan Presiden Jacob Zuma Dipecat dari ANC

Susi Susanti, Jurnalis
Selasa 30 Januari 2024 11:58 WIB
Mantan Presiden Afsel dipecat dari partainya ANC usai meluncurkan partai baru (Foto: AFP)
Share :

AFSEL - Mantan Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma telah diskors dari partai yang pernah dipimpinnya, setelah menolak memilih partai tersebut dan meluncurkan partai saingannya.

Kongres Nasional Afrika (ANC) yang berkuasa mengumumkan keputusannya pada Senin (29/1/2024).

“Zuma dan pihak lain yang tindakannya bertentangan dengan nilai dan prinsip kami, akan berada di luar Kongres Nasional Afrika,” kata Sekretaris Jenderal Fikile Mbalula.

Seperti diketahui, sembilan tahun kepemimpinan Zuma sebagai presiden sejak 2009 kerap dirundung skandal.

Penyelidikan resmi mengatakan mantan presiden itu menempatkan kepentingan rekan-rekannya yang korup di atas kepentingan negaranya, dalam proses yang dikenal sebagai “state capture”. Setelah dia meninggalkan jabatannya, dia dipenjara pada 2021 karena tidak hadir dalam penyelidikan.

Dia juga menghadapi tuduhan korupsi terkait kesepakatan senjata tahun 1999. Dia menyangkal melakukan kesalahan dalam semua kasus.

Terlepas dari masalah-masalah ini, ANC telah menoleransi Zuma, namun pembentukan partai baru yang mungkin menimbulkan ancaman dianggap sebagai langkah yang terlalu jauh.

Partai tersebut, uMkhonto we Sizwe (MK), yang berarti "tombak bangsa", memiliki nama yang sama dengan mantan sayap bersenjata ANC tempat ia pernah bertugas.

Dalam surat yang tegas, mantan teman Zuma di ANC menuduh Zuma merendahkan sejarah kebanggaan perjuangan bersenjata melawan rezim apartheid melalui penggunaan simbolisme militer yang oportunistik.

Mereka juga mengatakan MK ada hanya untuk “mengikis basis pendukung ANC”.

Presiden Afrika Selatan saat ini, Cyril Ramaphosa, menggantikan Presiden Zuma pada tahun 2018 dan berjanji untuk membersihkan pemerintahan. Dia sekarang memimpin ANC yang diperangi dalam pemilihan umum tahun ini.

Pada peluncuran resmi MK pada Desember 2023, sebuah pernyataan dibacakan atas nama Zuma yang menyatakan bahwa ia akan mati sebagai anggota ANC namun tidak akan memilihnya, dan menambahkan bahwa beberapa pemimpinnya berperilaku tidak sesuai dengan ANC dan hal tersebut merupakan tindakan yang tidak sesuai dengan keinginan Zuma. Saat ini misnya yakni untuk menyelamatkan gerakan yang dulunya besar.

Zuma juga melancarkan serangan yang sangat pribadi terhadap penggantinya dan mantan wakilnya, Ramaphosa.

Wartawan BBC Daniel de Simone di Johannesburg mengatakan banyak warga Afrika Selatan menganggap Zuma mewakili kesalahan yang terjadi di masa lalu dan mencemari ANC.

Namun dia mendapatkan loyalitas yang besar dari beberapa pihak. Ribuan warga Afrika Selatan melakukan kerusuhan sebagai protes atas pemenjaraannya pada 2021 karena penghinaan terhadap pengadilan, dan jajak pendapat baru-baru ini memperkirakan bahwa hampir satu dari tiga warga Afrika Selatan menyetujuinya.

Belum jelas sejauh mana hal ini akan menghasilkan dukungan masyarakat terhadap partai MK barunya di kotak suara, namun hal ini kemungkinan akan merugikan suara ANC.

ANC, yang berakar pada perjuangan pembebasan melawan apartheid, telah memerintah Afrika Selatan sejak pemerintahan minoritas kulit putih berakhir pada 1994.

Zuma, 81 tahun, telah menjadi anggota ANC seumur hidup.

Dia bergabung pada usia 17 tahun tanpa sekolah formal dan segera naik pangkat di sayap militer dan intelijen ANC, diikuti oleh jabatan tinggi di provinsi asalnya di KwaZulu-Natal dan akhirnya menjadi wakil presiden dan presiden.

Para wartawan mengatakan pemilu tahun ini dipandang oleh banyak orang sebagai pemilu paling kompetitif sejak ANC berkuasa pada 1994.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya