Presiden Afrika Selatan saat ini, Cyril Ramaphosa, menggantikan Presiden Zuma pada tahun 2018 dan berjanji untuk membersihkan pemerintahan. Dia sekarang memimpin ANC yang diperangi dalam pemilihan umum tahun ini.
Pada peluncuran resmi MK pada Desember 2023, sebuah pernyataan dibacakan atas nama Zuma yang menyatakan bahwa ia akan mati sebagai anggota ANC namun tidak akan memilihnya, dan menambahkan bahwa beberapa pemimpinnya berperilaku tidak sesuai dengan ANC dan hal tersebut merupakan tindakan yang tidak sesuai dengan keinginan Zuma. Saat ini misnya yakni untuk menyelamatkan gerakan yang dulunya besar.
Zuma juga melancarkan serangan yang sangat pribadi terhadap penggantinya dan mantan wakilnya, Ramaphosa.
Wartawan BBC Daniel de Simone di Johannesburg mengatakan banyak warga Afrika Selatan menganggap Zuma mewakili kesalahan yang terjadi di masa lalu dan mencemari ANC.
Namun dia mendapatkan loyalitas yang besar dari beberapa pihak. Ribuan warga Afrika Selatan melakukan kerusuhan sebagai protes atas pemenjaraannya pada 2021 karena penghinaan terhadap pengadilan, dan jajak pendapat baru-baru ini memperkirakan bahwa hampir satu dari tiga warga Afrika Selatan menyetujuinya.
Belum jelas sejauh mana hal ini akan menghasilkan dukungan masyarakat terhadap partai MK barunya di kotak suara, namun hal ini kemungkinan akan merugikan suara ANC.
ANC, yang berakar pada perjuangan pembebasan melawan apartheid, telah memerintah Afrika Selatan sejak pemerintahan minoritas kulit putih berakhir pada 1994.
Zuma, 81 tahun, telah menjadi anggota ANC seumur hidup.
Dia bergabung pada usia 17 tahun tanpa sekolah formal dan segera naik pangkat di sayap militer dan intelijen ANC, diikuti oleh jabatan tinggi di provinsi asalnya di KwaZulu-Natal dan akhirnya menjadi wakil presiden dan presiden.
Para wartawan mengatakan pemilu tahun ini dipandang oleh banyak orang sebagai pemilu paling kompetitif sejak ANC berkuasa pada 1994.
(Susi Susanti)