Khawatir Pendanaan UNRWA Dibekukan, Pengungsi Palestina : Seperti Hukuman Mati

Erha Aprili Ramadhoni, Jurnalis
Sabtu 03 Februari 2024 16:24 WIB
Khawatir pendanaan UNRWA dibekukan, pengungsi Palestina: seperti hukuman mati. (Reuters)
Share :

JAKARTA - UNRWA adalah sekolah, klinik, obat-obatan, air minum, vaksin, bantuan tunai. Bagi banyak warga Palestina, badan PBB ini mewakili sesuatu yang lebih besar.

“UNRWA adalah saksi Nakba kami,” kata Noor Sobhiyeh (18) yang tinggal di kamp pengungsi di Lebanon, melansir BBC, Sabtu (3/2/2024).

Al-Nakba, yang umumnya diterjemahkan sebagai "Bencana", mengacu pada pengusiran paksa warga Palestina dari tanah air mereka setelah berdirinya negara Israel pada 1948.

Saat itu, setidaknya 750.000 warga Palestina melarikan diri atau diusir dari rumah dan tanah mereka.

Noor berharap bisa lulus sekolah tahun ini. Namun, hal itu kini terancam gagal menyusul keputusan beberapa negara untuk membekukan pendanaan untuk UNRWA – singkatan dari United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East atau Lembaga Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat.

“Mereka tidak bisa menghentikan pendanaan ketika kami belum kembali ke tanah air,” kata Noor.

Di kamp-kamp Palestina di Timur Tengah, logo biru UNRWA ada di mana-mana. Hampir sama banyaknya dengan bendera Palestina.

Logo biru UNRWA adalah lambang status pengungsi mereka, sedangkan bendera Palestina adalah lambang negara yang mereka dambakan.

Noor ingin mengambil jurusan bisnis di perguruan tinggi. Dia adalah salah satu dari 38.000 pelajar Palestina yang saat ini mengenyam pendidikan di sekolah UNRWA di Lebanon.

Noor dan ribuan pelajar Palestina lainnya tidak punya pilihan lain untuk mendapatkan pendidikan. Selain penyedia pendidikan, UNRWA juga satu-satunya penyedia layanan kesehatan gratis bagi pengungsi Palestina di Lebanon, yang tidak diberi akses layanan negara tersebut.

Yang membuat para pengungsi Palestina semakin rentan adalah Lebanon merupakan satu-satunya negara yang melarang mereka bekerja di 39 jenis pekerjaan. Hal ini membuat banyak dari mereka sangat bergantung pada bantuan tunai dari UNRWA.

Ini mungkin alasan mengapa banyak pengungsi Palestina di Lebanon mengatakan keputusan untuk menghentikan pendanaan UNRWA adalah “hukuman mati”.

Keputusan penangguhan dana UNRWA diambil oleh negara-negara donor besar seperti Amerika Serikat, Jerman, Inggris dan Kanada, menyusul tuduhan Israel bahwa sebanyak 12 anggota badan tersebut terlibat dalam serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya