CHILE - Kementerian Perumahan Rakyat Chile mengatakan antara 3.000 dan 6.000 rumah terkena dampak kebakaran hutan yang menewaskan 112 orang di Chile.
Personil militer telah dikerahkan bersama layanan darurat, dan penyebab kebakaran sedang diselidiki.
Untuk menghindari eskalasi situasi yang sudah sulit ini, pemerintah telah melarang penanganan api dan mesin yang menghasilkan panas di Valparaíso, dan wilayah Marga Marga di dekatnya.
Terletak 116 km (72 mil) dari ibu kota Santiago, kota pesisir Valparaíso dikunjungi banyak wisatawan selama musim panas.
Tahun lalu, wilayah Biobío dan Ñuble lebih jauh ke selatan dari Valparaíso mengalami kebakaran hutan yang mematikan, yang tampaknya semakin sering terjadi dan mematikan.
Seorang warga berusia 61 tahun dari El Olivar menggambarkan cobaan itu sebagai “neraka”.
Berbicara kepada kantor berita AFP, Rodrigo Pulgar mengatakan dia mencoba membantu tetangganya tetapi kemudian menyadari bahwa rumahnya sendiri mulai terbakar.
“Abu menghujani kami,” tambah Pulgar.
Dia menjelaskan bahwa sebagian besar penduduk di El Olivar adalah orang lanjut usia, dan mengatakan tetangganya meninggal karena mereka tidak bisa mengeluarkannya.
Sementara itu, Presiden Chile Gabriel Boric mengumumkan keadaan darurat dan akan mengerahkan semua sumber daya yang diperlukan untuk mengatasi situasi tersebut.
Pada Sabtu (3/1/2024), jam malam diberlakukan bagi mereka yang berada di Viña del Mar, Limache, Quilpué dan Villa Alemana.
Boric mengatakan jam malam akan membantu membebaskan rute dan memungkinkan kendaraan darurat mencapai daerah yang terkena dampak.
Kebakaran ini diyakini sebagai kebakaran hutan paling mematikan yang pernah terjadi di Chile. Banyak dari mereka yang terkena dampak mengunjungi wilayah pesisir selama liburan musim panas.
(Susi Susanti)