Aksi Depan Monas, Mimbar Demokrasi Perempuan Tolak Ketidaknetralan Jokowi dalam Pemilu 2024

Widya Michella, Jurnalis
Jum'at 09 Februari 2024 11:54 WIB
Koalisi Perempuan Penyelamat Demokrasi dan HAM di depan Monas, Jakarta (Foto: MPI/Widya)
Share :

JAKARTA - Ratusan individu dan organisasi perempuan yang tergabung dalam Koalisi Perempuan Penyelamat Demokrasi dan HAM menyelenggarakan mimbar demokrasi perempuan di depan Monas, Jakarta Pusat, Jumat (9/2/2024).

Para peserta aksi mengenakan baju bernuansa ungu sebagai simbol perjuangan para perempuan menolak penyalahgunaan kekuasaan. Mimbar demokrasi perempuan diisi dengan

pembacaan orasi, puisi, dan lagu atas kondisi demokrasi yang sangat buruk di masa reformasi yang dilakukan Presiden Jokowi Koalisi ini mendesak Presiden Jokowi, untuk menghentikan penyalahgunaan kekuasaan dalam Pemilu.

 BACA JUGA:

Mike Verawati, anggota dari Koalisi Perempuan Penyelamat Demokrasi dan HAM mengatakan aksi ini dilakukan untukmenyuarakan situasi menuju pemilu yang sudah tidak baik-baik saja. Dimana mereka melihat sikap Presiden yang mulai tidak netral dan berpihak kepada Paslon tertentu.

"Kami perempuan menyerukan bahwa Pemilu seharusnya digunakan sebagai momentum untuk membangun melakukan perubahan yang baik bagi negara ke depan. Merekomendasikan hal-hal yang Perlu diperbaiki, ditumbuhkan agar masyarakat sejahtera dan betul-betul dapat menjalankan demokrasi,"kata Mike kepada wartawan, Jumat (9/2/2024).

Lebih lanjut, pihaknya turut menyayangkan sikap presiden Jokowi yang justru dinilai terang-terangan melakukan pelanggaran. Terutama terkait pernyataan presiden yang menyebut boleh memihak dan menjadi juru kampanye.

"Sampai saat ini kami menyayangkan karena Jokowi justru mengingkari hal-hal yang sebenarnya dia ucapkan ketika kita dukung di masa yang lalu bahwa demokrasi harus dijalankan dengan beretika bahwa pejabat negara publik harus netral tapi semuanya dihancurkan oleh Jokowi dengan semua yang dilakukan,"ucapnya.

 BACA JUGA:

Adapun dalam deklarasi ini Koalisi Perempuan Penyelamat Demokrasi dan HAM menagih sumpah

Jokowi sebagai presiden yakni sebagai berikut:

1. Kami menolak ketidaknetralan presiden karena merusak demokrasi, mengoyak keadilan dan memecah bangsa;

2. Kami menolak penyalahgunaan kekuasaan presiden dalam mendukung pasion dengan melanggar konstitusi, mengukuhkan nepotisme, oligarki dan patriarki;

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya