Humor Gus Dur: Ketika Ketum PBNU Duduk di Kursi Presiden RI

Arief Setyadi , Jurnalis
Jum'at 16 Februari 2024 04:08 WIB
Gus Dur (Foto: Ist)
Share :

JAKARTA - KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, presiden keempat Indonesia, dikenal karena kecerdasan humor yang mampu mengundang tawa semua orang di sekitarnya. Salah satu kejadian menarik terjadi saat sidang penutupan Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerja Sama Islam (KTT OKI) di Doha, Qatar.

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, berbagi cerita lucu itu dan menjelaskan, mengapa dalam periode kepengurusannya agar tidak membawa nama PBNU dalam kontestasi Pilpres 2024. Cerita lucu tersebut ternyata berawal dari humor Gus Dur.

"Kenapa demikian, Gus?" salah seorang wartawan bertanya, dikutip dari NU Online. 

"Karena saya sudah pernah jadi presiden," seloroh Gus Yahya.

Pada saat itu, sidang berlangsung hingga larut malam, sekitar pukul 11 malam waktu setempat. Gus Dur terlihat sangat lelah, hanya tinggal sepuluh menit lagi menuju upacara penutupan.

"Aku nggak kuat lagi ini," kata Presiden.

"Aku mau langsung tidur saja. Biar Yahya yang nggantiin ikut penutupan!" kata Gus Dur lagi.

Semua orang terkejut, namun tak ada yang berani menentang. Di dalam ruang sidang, hanya ada dua kursi yang tersedia, satu untuk Presiden dan yang lain untuk Menteri Luar Negeri.

Gus Yahya bertanya kepada Menlu Alwi Shihab, "Saya duduk di mana, Pak Alwi?" Alwi Shihab menunjuk kursi Presiden, dan Gus Yahya dengan sambil merengek berkata, "Itu kan ada tag-nya Presiden RI, kita tukeran saja?" 

Namun, Alwi Shihab menolak, "Nggak bisa! Saya Menteri Luar Negeri. Harus duduk di kursi saya sendiri!" Gus Yahya pun akhirnya terpaksa duduk di kursi Presiden RI yang sudah menjadi sorotan kamera televisi sejak tadi.

Begitulah kisah unik ketika Gus Yahya menjadi presiden sesaat menggantikan Gus Dur.

(Arief Setyadi )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya