Ria sendiri pernah melihat burung ini, namun ia menekankan bahwa ketika itu burung tersebut tidak melintasi sungai, melainkan terbang di depan hutan yang sama.
"Kalau ini tidak menandakan adanya pesan kematian dan benar, tidak ada yang meninggal," sambung Ria.
Jadi, melihat burung babat mayat seharusnya tidak selalu menimbulkan ketakutan. Keberadaan burung ini, selain langka, juga menjadi kebanggaan tersendiri jika berhasil diamati. Meski begitu, harapan untuk melihat burung ini tanpa menyeberangi Sungai Sekonyer mungkin lebih diinginkan.
Ria menekankan, populasi burung babat mayat di Taman Nasional Tanjung Puting sangat dilindungi karena langkanya. Nama "Babat Mayat" sendiri diberikan oleh warga setempat karena burung ini dianggap membawa pesan kematian.
"Jadi, babat itu membelah sungai, sedangkan mayat itu kematian. Makanya namanya Burung Babat Mayat," ujar Ria.
(Arief Setyadi )