Engkus mengatakan, 10 rumah yang mengalami kerusakan akibat pergerakan tanah itu mayoritas bagian temboknya retak menganga. Alhasil warga yang rumahnya terdampak terpaksa mengungsi terlebih dahulu. Sedangkan rumah yang terancam ada 44 unit ,dan sekolah sudah tidak dipakai lagi untuk sementara ini.
"Untuk warga yang rumahnya rusak sudah mengungsi ke rumah saudaranya. Kemudian untuk sekolah, sekarang sudah tidak bisa dipakai karena akan membahayakan murid nanti," kata Engkus.
Selain bangunan, pergerakan tanah itu juga menyebabkan jalan kampung mengalami kerusakan. Warga kemudian membuat jalan alternatif agar bisa dilintasi kendaraan.
"Jalan kampungnya juga ambles, jadi kendaraan tidak bisa lewat. Sekarang warga membuat jalur alternatif," tandas Engkus.
BACA JUGA: