UKRAINA - Militer Ukraina mengatakan mereka telah menembak jatuh 10 jet militer Rusia dalam beberapa hari, yang menandai peningkatan tajam dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.
Klaim tersebut muncul meskipun ada kekurangan yang dialami pasukan Ukraina karena keterlambatan pasokan dari Barat.
Ukraina mengatakan total 342 pesawat Rusia dan 325 helikopter telah ditembak jatuh sejak dimulainya invasi skala penuh pada Februari 2022.
Angka-angka ini tidak dapat diverifikasi secara independen. Rusia tidak berkomentar.
"Satu lagi! Selain yang tadi pagi!,” tulis Staf Umum Ukraina mengumumkan melalui postingan Facebook pada sore hari tanggal 27 Februari lalu, dikutip BBC.
"Ups, kita melakukannya lagi!" Kementerian Pertahanan Ukraina menyindir X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter). "Dan sekarang ada 10 pesawat Rusia yang hancur dalam 10 hari!,” ujarnya.
Komandan Angkatan Udara Ukraina Mykola Oleshchuk mengatakan dua pesawat Rusia yang jatuh adalah pesawat pembom Su-34. Keduanya ditembak jatuh di timur negara itu.
“Mengingat hilangnya pesawat tempur dan pesawat khusus, Rusia harus berpikir dan menghentikan penggiling daging penerbangan mereka setidaknya untuk beberapa waktu,” katanya.
Jenderal Oleshchuk mengacu pada taktik militer Rusia yang ditandai dengan sejumlah besar pasukan yang dikerahkan ke medan perang tanpa mempedulikan nyawa mereka.
Ukraina mengatakan pihaknya menembak jatuh beberapa pesawat terbaik yang dimiliki angkatan udara Rusia antara 17 Februari dan 27 Februari lalu.
Pesawat tersebut termasuk pesawat mata-mata militer A-50 yang sangat canggih dan langka. Jika benar, ini akan menjadi jatuhnya pesawat A-50 kedua hanya dalam waktu sebulan, kekalahan yang memalukan bagi Rusia dan kemenangan signifikan bagi Ukraina.
Pesawat Rusia lainnya yang diklaim Ukraina telah dihancurkan dalam periode waktu tersebut adalah tujuh Su-34 dan dua jet tempur S-35.
Salah satu senjata yang mungkin digunakan Ukraina adalah rudal permukaan-ke-udara Patriot yang dipasok AS.
Justin Bronk, peneliti senior di think tank Rusia yang berbasis di London, mengatakan tingginya jumlah pesawat Rusia yang diklaim telah ditembak jatuh baru-baru ini menunjukkan bahwa Ukraina menjadi lebih agresif dengan mempertaruhkan peluncur Patriot di dekat garis depan untuk menyerang jet Rusia.
Peningkatan yang baru-baru ini terjadi memiliki sejumlah penjelasan potensial, termasuk peningkatan penempatan pesawat semacam itu oleh Rusia dan sistem pertahanan udara yang lebih efektif yang digunakan oleh Ukraina.
Namun tanpa informasi akurat mengenai sumber daya yang dikerahkan di medan perang, akan sulit untuk menjelaskan sepenuhnya peningkatan klaim Ukraina.
Meskipun demikian, peningkatan tersebut patut diperhatikan.
(Susi Susanti)