Suhu Laut Meningkat Tajam, Terumbu Karang Great Barrier Reef Kembali Alami Pemutihan Massal

Susi Susanti, Jurnalis
Jum'at 08 Maret 2024 18:50 WIB
Terumbu karang Great Barrier Reef kembali alami pemutihan massal (Foto: Climate Council)
Share :

PERTH - Terumbu karang Great Barrier Reef yang ikonis di Australia kembali mengalami peristiwa pemutihan massal.

Pemutihan terjadi ketika karang yang mengalami tekanan panas mengeluarkan alga yang memberi kehidupan dan warna.

Ini adalah kelima kalinya dalam delapan tahun kerusakan luas terdeteksi di situs Warisan Dunia Unesco.

Hanya dua peristiwa pemutihan massal yang tercatat hingga 2016. Para ilmuwan mengatakan tindakan iklim yang mendesak diperlukan agar terumbu karang dapat bertahan hidup.

Terbentang sepanjang 2.300 km (1.400 mil) di lepas pantai timur laut Australia, Great Barrier Reef adalah sistem karang terbesar di dunia dan salah satu habitat dengan keanekaragaman hayati paling tinggi.

Survei udara terhadap 320 terumbu karang dari ujung Australia hingga kota Bundaberg menunjukkan sebagian besar terumbu karang mengalami pemutihan, setelah suhu laut meningkat pada musim panas.

Otoritas Taman Laut Great Barrier Reef mengatakan pemeriksaan di dalam air sedang dilakukan untuk menentukan tingkat keparahan dan kedalaman kerusakan, yang kemungkinan sangat bervariasi di seluruh terumbu.

Kepala Ilmuwan badan tersebut Roger Beeden mengatakan kepada BBC bahwa pemutihan di zona selatan adalah yang terburuk dalam hampir 20 tahun, dan bisa menjadi hal yang belum pernah terjadi sebelumnya.

“Masih terlalu dini untuk mengatakan apa dampak penuh dari kejadian ini,” terangnya.

“Jika kondisinya dingin, kita bisa melihat banyak pemutih yang pulih kembali,” lanjutnya.

Selama dekade terakhir, terumbu karang telah pulih dari peristiwa pemutihan massal lainnya, siklon tropis yang parah, dan wabah bintang laut berduri.

Suhu laut global yang memecahkan rekor baru-baru ini memicu peristiwa pemutihan serupa di belahan bumi utara, dan minggu ini pemutihan juga terlihat di terumbu karang paling selatan di dunia di Pulau Lord Howe, yang juga terletak di perairan Australia.

Great Barrier Reef telah terdaftar sebagai warisan budaya selama lebih dari 40 tahun karena nilai pentingnya yang sangat besar.

Namun Unesco mengatakan ikon tersebut berada dalam ancaman serius dari pemanasan laut dan polusi.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya